Puluhan paus pemburu palsu (Pseudorca crassidens) ditemukan tewas secara misterius setelah terdampar di pantai terpencil Taman Nasional Everglades, Florida.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan bahwa 95 paus pemburu palsu terdampar dengan sendirinya di Hog Key, pantai barat daya Florida. Sejak petugas penjaga pantai menemukan hewan-hewan malang tersebut pada hari Sabtu, 82 individu di antaranya telah tewas. Miami Herald melaporkan bahwa peristiwa terdamparnya paus pembunuh palsu ini tercatat sebagai yang terbesar di Florida.
Paus pembunuh palsu merupakan anggota terbesar keempat dari Delphinidae, keluarga lumba-lumba laut. Hewan ini bisa tumbuh mencapai panjang 5 hingga 6 meter. Mereka terlihat mirip dengan paus pembunuh, hanya saja tanpa bintik-bintik putih khas Orca.
Meski paus pembunuh palsu pernah terlihat di Alaska dan bagian barat Kanada, mereka umumnya ditemukan di perairan tropis. Paus pembunuh palsu merupakan hewan yang sangat sosial, dan kerap ditemukan hidup dalam kelompok besar.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) melaporkan bahwa status konservasi paus pemburu palsu sulit dinilai dan ditetapkan karena data yang ada terlalu sedikit. Sementara populasinya di perairan sekitar Kepulauan Hawaii telah dinyatakan terancam punah, spesies ini tidak memiliki perlindungan federal di perairan Florida. Hingga kini pun, populasi paus pembunuh palsu di Florida tidak diketahui secara pasti, hanya saja pada 2004 lalu, peneliti memperkirakan bahwa sekitar 780 paus pembunuh palsu tinggal di utara Teluk Meksiko.
Dalam sebuah wawancara dengan Miami Herald, Blair Mase, koordinator jaringan mamalia terdampar, mendeskripsikan peristiwa terdampar massal sebagai kejadian langka. Terakhir, peristiwa serupa terjadi pada 1986, ketika tiga paus dari kelompok beranggotakan 40 individu, terdampar sendiri di Cedar Key, sepanjang pantai barat Florida. Enam tahun sebelumnya, 28 paus terdampar di Key West. Sedangkan pada Januari 1970, laporan dari tenggara Florida menjelaskan peristiwa terdampar yang melibatkan 150 hingga 175 individu, meski para peneliti pada waktu itu tidak dapat mengkonfirmasi perkiraan tersebut.
Angka-angka tersebut belum seberapa jika dibandingkan dengan peristiwa terdampar terbesar dalam catatan sejarah, yaitu ketika 835 paus pembunuh palsu terdampar sendiri di pantai Argentina pada 1946.
Penyebeb terdampar masih belum terungkap, meskipun NOAA mengatakan bahwa para ahli biologi akan menganalisis sampel yang diambil dari hewan-hewan yang mati dalam beberapa bulan ke depan. Ini merupakan salah satu tugas rumit dari 62 peristiwa kematian tak lazim yang diselidiki oleh NOAA sejak 1991. Hanya 30 kasus yang penyebabnya terungkap, mulai dari ledakan alga beracun hingga bentrokan dengan manusia, termasuk tabrakan dengan kapal pengangkut barang.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR