Para peneliti menemukan setidaknya dua kekurangan yang memprihatinkan, kurangnya akses ke benih berkualitas dan peluang yang belum dimanfaatkan bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pengadaan benih. Membersihkan kemacetan ini akan sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.
Chris Kettle, salah satu rekanan, penulis dan pemimpin global keanekaragaman hayati pohon di Alliance of Bioversity International dan CIAT mengatakan, penelitian mereka menunjukkan dengan sangat eksplisit bahwa ada keterbatasan besar pada kapasitas nasional untuk mewujudkannya dalam skala besar.
Lebih lanjut, peneliti mengatakan, untuk lebih memahami bagaimana organisasi tingkat nasional dari sistem benih pohon mempengaruhi upaya restorasi di lapangan, studi ini memprioritaskan konsultasi dengan orang-orang yang melaksanakan proyek restorasi di empat negara. "Respons mereka menunjukkan bahwa tantangan dalam memperoleh benih dari spesies dan asal yang mereka sukai cukup umum, dan informasi tentang kualitas benih seringkali tidak diberikan oleh pemasok benih. Ini mencerminkan kurangnya kontrol kualitas yang efektif di tingkat nasional dan menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan arus informasi dalam sistem benih," kata Ennia Bosshard, penulis utama studi dari ETH Zurich.
Studi ini didasarkan pada penelitian serupa yang dilakukan di Amerika Latin yang mengusulkan serangkaian indikator untuk mengevaluasi sistem perbenihan nasional. Hal itu merupakan istilah umum untuk menggambarkan bagaimana fungsi penyediaan, distribusi, dan penggunaan benih dalam konteks atau lokasi tertentu.
"Memantau kemajuan kinerja sistem benih nasional untuk restorasi melalui serangkaian indikator global akan membantu negara mengevaluasi seberapa baik mereka mencapai tujuan restorasi," kata Evert Thomas, rekan penulis dari Aliansi. "Kami juga berharap pekerjaan ini memfasilitasi 'pembelajaran horizontal' di mana negara-negara yang berhasil dalam beberapa indikator dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk lebih meningkatkan sistem benih mereka."
Baca Juga: Mencari Miliaran Benih Jadi Tantangan Restorasi Hutan di Indonesia
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Source | : | eurekalert,Diversity Journal |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR