Arsitektur gotik nan estetik menjadi simbolisme katedral yang telah menjadi saksi bisu sejarah Perancis. "Mereka digambarkan sebagai setan atau roh jahat yang selamanya tetap berada di luar katedral," imbuhnya.
Gargoyle dalam bahasa Perancis disebut dengan gargouille, yang artinya tenggorokan. Sebagaimana julukannya, tenggorokan-tenggorokan patung gargoyle berfungsi sebagai penyembur air, drainasi dari pipa-pipa rumit di katedral.
"Sebagian besar dari mereka berfungsi untuk menyemburkan air hujan melalui pipa-pipa rumit di katedral," terusnya. Meski sebagai drainase air hujan, sebagian besar dari patung gargoyle adalah bentuk dari simbol alam supranatural atau makhluk-makhluk mitologi.
Selama berabad-abad lamanya, patung drainase penyembur air hujan juga rentan terhadap erosi. Banyak yang telah rusak akibat erosi, pada akhirnya dihancurkan selama Revolusi Prancis tahun 1780-an.
Pemugaran katedral berlangsung selama 25 tahun pada pertengahan tahun 1800-an, dan gargoyle—termasuk gargoyle Viollet-le-Duc, arsitek yang mengawasi restorasi— mulai direstorasi dan diukir ulang, memberikan kehidupan baru bagi patung-patung tersebut.
"Sekarang, setelah selamat dari kehancuran revolusi, perang abad ke-20—dan bahkan restorasi Victoria—gargoyle menunjukkan dalam periode tergelap sekalipun, mereka tidak dapat dihancurkan," ungkap Wolfgang Liar tentang kepercayaan bangsa Perancis.
Baca Juga: Mitologi Kraken, Mahluk Laut Raksasa yang Ditakuti Para Pelaut
Sebagaimana disebut dalam artikel berjudul Gargoyle Notre-Dame, pada laman Paris City Vision, menjelaskan tentang peran-peran gargoyle dari kehancuran katedral dari erosi hingga revolusi.
"Tujuan utama gargoyle sangat praktis. Saat air hujan mengalir di atap Notre-Dame de Paris, air hujan itu mengalir tanpa menetes ke dinding dan berpotensi merusaknya (menyebabkan erosi)," ungkapnya.
Dengan cara mengevakuasi air hujan, gargoyle melindungi katedral dan melindungi dinding-dinding batu dari kerusakan yang disebabkan oleh limpasan yang berlebihan.
"Banyak gargoyle menggambarkan beberapa versi naga. Mulut menganga dari gargoyle ini, mengingatkan orang awam akan perlunya perlindungan gereja," tulis Paris City Vision dalam lamannya.
"Mereka mewakili monster-monster yang terinspirasi oleh bestiaries yang fantastis, binatang buas, dan bahkan jelmaan setengah manusia," terusnya.
Di sisi lain, monster-monster ini juga berperan menjauhkan iblis dan kekuatan roh jahat dari tembok suci yang melindungi para pengunjung gereja, dengan cara menakut-nakuti mereka.
Baca Juga: Makara, Monster Laut Berbelalai dalam Mitologi Hindu dari Srilangka
Source | : | Considerable.com,Paris City Vision |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR