"Meskipun kini Cristiano telah menjadi pemain bola sohor di luar Portugal, tapi namanya ada dimana-mana di Madeira dan seluruh Portugal, ia mengubah wajah Madeira," jelas Ben Hayward.
Hayward menulis kepada Goal International, dalam artikelnya berjudul The 'little bee' who always cried - the story of young Ronaldo’s path to greatness in Madeira, yang dipublikasikan pada 23 Juni 2017.
Tulisan Hayward diperkuat dalam artikel karya Barnaby Lane, dimana ia menemukan para penduduk lokal di Madeira, telah memuja Cristiano Ronaldo layaknya dewa. "saya tahu bahwa saya telah tiba di sebuah pulau yang penduduknya tergila-gila dengan bintang terbesar yang pernah ada," ungkap Lane.
Baca Juga: Brunswijk: Olahragawan, Pahlawan Hingga Wakil Presiden Suriname
Ia mengisahkan perjalanannya ke Madeira kepada Insider, dalam artikelnya berjudul I took a trip to Cristiano Ronaldo's home, Madeira, and found an island where he is worshipped like a god by adoring locals and fans alike, yang dipublikasi pada 21 Desember 2021.
"Saya menyadari, bahwa saya telah tiba di bandar udara yang namanya dibuat menjadi Cristiano Ronaldo Madeira International Airport," tambahnya. Cristiano telah mengubah segala hal menjadi seperti dirinya.
Belum berhenti disitu, alun-alun di Kota Funchal juga diberinama Cristiano Ronaldo. Bahkan, pelabuhan besar di Kota Funchal juga dinamai Praça CR7.
Madeira juga dipenuhi dengan segala hal tentang Cristiano, hingga ia sendiri mulai mengembangkan beragam bisnis yang turut serta dalam perindustrian pariwisata di Madeira.
"Di sekitar alun-alun Kota Funchal, terdapat museum yang mengisahkan tentang kehebatannya dalam kehidupan dan perjuangannya sebagai pesepak bola terbaik di dunia," ulas Lane.
Museum Cristiano Ronaldo, CR7 Museu, dikelola oleh saudara kandung Cristiano sendiri, Hugo. Sebuah museum yang menampung lebih dari 200 piala dan barang-barang kenangan lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
Baca Juga: Anarkis Hingga Bunuh Diri, Fanatisme Fans Terhadap Sepak Bola
Source | : | Goal International,Insider |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR