Meski manik-manik kristal itu hanya mengandung 0,05 persen air, namun jumlah yang besar dari mereka menghadirkan kesempatan menggoda untuk para pendarat bulan di masa depan. Sebab, air es di kawah-kawah kutub yang gelap lebih sulit dijangkau ketimbang bebeatuan vulkanik mengandung air yang banyak tersebar di permukaan bulan. Artinya, astronaut yang mendarat di bulan suatu hari bisa mengekstrak air ini alih-alih harus membawa persediaan sendiri.
Baca juga: Pakaian Baru Astronaut untuk Hindari Stres di Ruang Angkasa
"Ini sebenarnya sangat berguna," kata Colaprete. "Kami sekarang bisa berpegang pada deposit-deposit ini sebagai sumber daya potensial bulan di masa depan dan dapat dibandingkan dengan studi-studi di masa depan tentang sumber daya kutub," pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR