Berapa usia tertua yang bisa dimiliki makhluk hidup?
Bagi manusia, rekor umur tertua di dunia dimiliki oleh Sodimedjo alias mbah Gotho.
Berdasarkan pengakuannya, September 2016 lalu mbah Gotho berusia 146 tahun. Jika benar, mbah Gotho mengalahkan manusia tertua yang pernah ada, Jeanne Louise Calment dengan usia 122 tahun.
Namun, umur 146 yang bagi manusia luar biasa ternyata belum apa-apa.
Vertebrata tertua di dunia adalah kura-kura raksasa Galapagos (Chelonoidis nigra) dengan usia 177 tahun. Sementara, mamalia paling tua adalah paus kepala busur (Balaena mysticetus) yang umurnya mencapai 211 tahun.
Wilayah di bumi yang menyimpan makhluk-makhluk berumur panjang adalah laut dalam.
Koral hitam misalnya, bisa hidup lebih dari 4.000 tahun. Ikan rockfishbisa bertahan hingga 205 tahun.
Jangan lupakan juga kerang Ming, seekor quahog laut (Arctica islandica) yang hidup sampai usia tua 507 tahun. Bahkan ada gurita (Graneledone boreopacifica) yang memegang rekor untuk waktu mengeram terpanjang, yakni 53 bulan.
Sementara jeni cacing tabung (Escarpia laminata), hewan laut dalam dari Teluk Meksiko ini mampu berusia lebih lama hingga 300 tahun.
"Bisa berusia lebih dari 250 tahun, Escarpia laminata melebihi catatan umur panjang jenis lainnya," kata pemimpin peneliti Alanna Durkin dari Universitas Temple, Amerika Serikat seperti dikutip dari Science Alert, Senin (24/7/2019).
Cacing tabung hidup di dasar laut yang dingin. Mereka mengeluarkan cairan hidrogen sulfida, metana dan cairan hidrokarbon lainnya.
Beberapa spesies tabung, seperti Lamellibrachia luymesi danSeepiophila jonesi, hidup sampai 250 tahun dengan bergantung hanya kepada bakteri pengoksidasi sulfida untuk semua kebutuhan nutrisinya.
Kenapa cacing tabung bisa berumur panjang?
Gagasan yang bisa menjelaskan mengapa cacing ini bertahan untuk jangka panjang adalah teori umur panjang.
Teori ini menyatakan bahwa hewan akan hidup lama saat tidak ada ancaman.
Untuk melihat jangka waktu hidup cacing tabung, Durkin dan timnya menyelidiki cacing tabung Escarpia laminata yang ditemukan di kedalaman 3.300 meter di Teluk Meksiko.
Para peneliti menandai enam kelompok E. laminata di berbagai lokasi dan mengumpulkan 356 cacing tabung setahun selama setahun.
Tim peneliti juga mengunjungi beberapa cacing tabung lain yang mereka amati dalam kurun waktu 15 tahun untuk membandingkan tingkat pertumbuhan.
Setelah mengukur pertumbuhan cacing setiap periode, para peneliti menggunakan data tersebut untuk membuat model yang menggambarkan tingkat pertumbuhan dan kematian tahunan.
Model itu dipakai untuk memperkirakan umur cacing tabung.
Hasilnya, hanya 0,67 cacing tabung yang mati setiap tahun. Para periset memperkirakan, cacing tabung berukuran 50 sentimeter berusia sekitar 116 tahun, jauh lebih tua dari kerabat mereka yang di perairan dangkal pada panjang yang sama.
Dengan pemikiran ini, tim meramalkan bahwa cacing tabung E. laminata dapat dengan mudah hidup melebihi 250 tahun, lebih lama dari L. luymesi dan S. jonesi.
Para periset mengatakan, hasil penelitiannya mendukung teori umur panjang dan memberi wawasan baru tentang evolusi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR