Salah satu elemen penting dalam film horor yang menegangkan adalah soundtrack dan efek suara yang khas. Suara-suara yang muram, terkadang dengan nada tinggi ampuh membangun ketegangan dan menghidupkan visual.
Dalam film Alfred Hitchcock, "Psycho", sengatan biola bernada tinggi mampu membuat adegan pembunuhan di kamar mandi menjadi adegan yang paling diingat dalam sejarah bioskop, walau pembunuhnya tidak ditampilkan jelas.
Lebih dari sekadar memberi efek menegangkan, musik dalam film horor tampaknya mengikuti tren sesuai preferensi musik para tokoh psikopatnya. Misalnya, Hannibal Lecter adalah penggemar berat musik klasik, sampai nekat membunuh pemain biola karena alasan sepele, mengacaukan secarik catatan.
Hal itu ternyata bukannya tanpa alasan. Menurut sebuah studi yang dimuat di harian The Guardian, memang pemilik watak psikopat menyukai genre musik tertentu. Walau sering digambarkan menyukai musik klasik yang berat, ternyata psikopat justru menyukai musik-musik populer.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari New York University, sekitar 200 orang diuji untuk menentukan skor psikopat mereka, kemudian mereka diperdengarkan 260 lagu yang berbeda.
Para peserta kemudian diminta untuk menilai setiap lagu dan para peneliti menarik data tersebut lalu menghubungkannya dengan skor psikopat para responden. Genre yang paling disukai oleh psikopat adalah rap, musik R&B, dan diikuti oleh musik rock. Sebaliknya, partisipan dengan skor psikopat rendah cenderung menyukai lagu-lagu pop.
Para peneliti di balik studi ini menekankan bahwa ini merupakan hasil awal dan tidak diterbitkan, namun para ilmuwan cukup tertarik untuk meluncurkan sebuah studi besar di mana ribuan orang di seluruh spektrum psikopati akan ditanyai mengenai selera musik mereka.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul Jenis Musik yang Disukai Psikopat dan telah dilengkapi dengan beberapa informasi tambahan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR