“Tuturangiana andala artinya memberikan makan kepada penguasa laut. Ini sudah berlangsung sejak abad ke 16,” ucap Armudin.
Sementara itu, Wali Kota Baubau, AS Thamrin, yang menghadiri ritual tersebut berharap agar tradisi ritual Tuturangaiana Andala terus dilestarikan.
“Kita membangkitkan nilai-nilai luhur mulai dari nilai-nilai kehidupan sampai pada nilai-nilai budaya. Ini merupakan identitas daerah kita. Orang akan mengenal daerah kita dengan ciri-cirinya dalam bentuk budaya peninggalan leluhur,” tutur Thamrin.
(Baca juga: Berkunjung ke Rumah Budaya Desa Sambong)
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Tuturangiana Andala, Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Pulau Makasar
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR