Dengan populasi lebih dari 78 juta jiwa, RDK menjadi negara terpadat keempat di Afrika dan ke-17 di dunia.
Sejak 90.000 tahun lalu manusia sudah menghuni wilayah DRK. Berbagai kerajaan besar pernah berdiri seperti Kongo, Luba, dan Lunda.
Hingga pada 1885 sebagai hasil Konferensi Berlin, Kongo menjadi properti pribadi Raja Leopold II dari Belgia.
Raja Leopold kemudian memaksa rakyat Kongo menanam dan memproduksi karet. Akibatnya dalam rentang waktu 1885-1908 jutaan rakyat Kongo tewas akibat kelaparan dan eksploitasi.
Pada 1908, pemerintah Belgia mengambil alih pengelolaan Kongo dan mengubah namanya menjadi Kongo Belgia.
Kongo Belgia kemudian merdeka pada 30 Juni 1960 dan menyebut dirinya Republik Kongo dengan Patrice Lumumba menjadi PM Pertama dan Joseph Kasa-Vubu menjadi presiden pertama.
Tak butuh waktu lama, krisi politik kemudian muncul di negeri yang baru itu ketika Provinsi Katanga yang dipimpin Moise Tshombe dan Kasai Selatan mencoba memisahkan diri.
Lumumba kemudian dipecat dari jabatannya setelah meminta bantuan Uni Soviet untuk menangani krisis di Kongo.
Lalu dengan bantuan AS dan Belgia, pasukan yang loyal kepada Jenderal Joseph-Desire Mobutu menangkap Lumumba sekaligus melakukan kudeta.
Lumumba sendiri diserahkan kepada pasukan Katanga pada 17 Januari 1961, dan kemudian dieksekusi pasukan Katanga yang dipimpin Belgia.
Pada 1965, Joseph-Desire Mobutu yang kemudian dikenal dengan nama Mobutu Sese Seko melakukan kudeta kedua . Pada 1971 dia mengubah nama negeri itu menjadi Zaire dan dijalankan sebagai negara satu partai.
Meski otoriter, pemerintahan Mobutu mendapat dukungan AS karena menentang Uni Soviet selama Perang Dingin.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR