Saat membuat katalog sekelompok spesies rumput asli, para periset di Australia menemukan bahwa salah satu dari rumput itu terasa persis seperti bumbu yang ditemukan pada keripik garam dan cuka.
Penemuan itu cukup mengejutkan, hal ini kebetulan terjadi ketika para ilmuwan bekerja lembur sampai larut malam. Dalam kasus ini, ahli biologi dari University of Western Australia (UWA) menangani spesimen spesies rumput di laboratorium.
"Seseorang menjilat tangan mereka pada suatu saat dan merasakan rasa itu," kata Matthew Barrett seorang ahli biologi kepada Lisa Morrison di ABC North West.
Rumput yang ditangani oleh para peneliti adalah semua jenis spinifex (genus Triodia) - tanaman asli Australia yang terkenal karena sifat tahan banting dan kemampuannya untuk melawan kekeringan bahkan kekeringan terburuk di daerah pedalaman benua merah yang gersang.
Baca juga: 8.000 Tahun Lalu Manusia Sudah Minum Anggur
Sedikitnya 64 spesies Triodia yang berbeda ditemukan di seluruh Australia, meskipun para periset berpikir jumlahnya mungkin lebih besar lagi, karena beberapa spesies hanya memiliki jarak yang kecil dan terselip di lokasi akses yang sulit.
Penemuan baru dan revisi genetika mengubah taksonomi dari rumput runcing ini, dan pada satu revisi taksonomi seperti itu para peneliti menemukan adanya ciri yang mencolok dari salah satu spesies baru yang mereka gambarkan.
Rasa aneh layaknya bumbu ini tampaknya berasal dari tetesan kecil cairan yang ditemukan pada tangkai rumput muda.
"Ini terlihat sangat mencolok saat Anda pertama kali sampai ke sana, tapi jika Anda melihatnya dengan cermat akan nampak tetesan berkilauan sangat cepat pada batangnya," ujar Barrett.
"ketika anda menjilatnya , itu akan terasa seperti keripik garam dan cuka."
Rumput yang tajam dan berkilau - Triodia scintillans - sekarang merupakan salah satu dari delapan kelompok spesies baru yang dideskripsikan oleh Barrett dan Ben Anderson UWA PhD.
Baca juga: Ditemukan Spesies Baru Orangutan Tapanuli, Berambut Keriting dan Berkumis
Dalam penelitian mereka, para peneliti mencatat bahwa tetesan rasa yang ditemukan di rumput itu "dapat tetap menjadi cairan kental atau menjadi kristal setelah pengeringan spesimen." Namun benda itu dapat larut dalam air dan bisa dicuci dari daunnya.
Banyak rumput mengeluarkan gula lengket, protein, dan bahkan garam dari campuran mikro kecil di permukaan daunnya. Para peneliti berhipotesis bahwa tetesan gemerlap yang mereka temukan pada T. scintillans homolog memiliki perilaku yang sama.
Sementara mereka menyebutkan tetesan gemerlap sebagai bagian dari deskripsi spesies baru, rasa rumput itu tidak berhasil masuk ke dalam penelitian.
Tapi temuan ini hanya satu hal lagi untuk menambah faktor kesejukan dari tanaman Australia ikonik ini. Penduduk asli Australia telah mengetahui tentang beberapa sifat unik tamanaman yang ada ini karena mereka telah menggunakan resin spinifex sebagai perekat selama ribuan tahun.
Seiring perkembangan sains yang terus mengalami peningkatan, tahun lalu tim peneliti Australia lainnya menemukan cara untuk mengekstrak nanoselulosa dari spinifex dan menggunakannya untuk menciptakan lateks alami yang sangat kokoh.
Penelitian ini dipublikasikan di Australian Systematic Botany.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR