Sebagian besar lemak dalam tubuh kita terdiri dari jaringan adiposa putih atau 'white fat'. Jaringan ini disebut demikian karena mereka menyimpan tetesan besar lemak tembus pandang, yang membuatnya tampak putih.
Brown adipose tissue (BAT) atau sel lemak coklat adalah jenis sel lemak khusus yang unik untuk mamalia yang menjadi aktif dalam cuaca dingin. Mereka tampak coklat karena tingginya jumlah mitokondria padat di dalamnya.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kemungkinan Manusia Purba Melakukan Hibernasi
Seperti yang kita semua tahu, mitokondria adalah pembangkit tenaga sel. Mereka menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat), ukuran energi tubuh. Karena jaringan adiposa coklat mengandung jumlah mitokondria yang jauh lebih banyak daripada sel lemak putih rata-rata, mereka memiliki tingkat metabolisme yang lebih cepat. Hal ini membuat mereka lebih efisien pada 'termogenesis', yaitu produksi panas. Faktanya, lemak coklat juga ada pada bayi yang baru lahir agar tidak langsung membeku setelah lahir.
Dengan demikian, BAT membantu menjaga organisme tetap hangat sampai tingkat yang cukup sehingga mereka tidak perlu mengkonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme mereka yang sedang berlangsung.
Kesimpulan
Hibernasi adalah adaptasi hemat energi terhadap kondisi cuaca yang keras. Strategi ini diadopsi oleh endotermik, karena mereka harus mengatur suhu tubuh mereka sendiri.
Selama periode hibernasi, metabolisme hewan sangat rendah, memungkinkan mereka untuk menghemat energi dan bertahan hidup. Detak jantung dan tingkat pernapasan mereka melambat dan suhu tubuh mereka turun. Hewan seperti itu biasanya menumpuk makanan sebelum hibernasi untuk membangun simpanan lemak di tubuh mereka.
Dalam cuaca dingin seperti itu, jaringan adiposa coklat akan diaktifkan. Sel-sel ini mengandung banyak mitokondria, yang membakar lemak yang disimpan untuk menghasilkan panas dan energi. Ini membantu hewan menghasilkan kehangatan yang cukup untuk mengatasi kelangkaan makanan tanpa mati kedinginan.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kemungkinan Manusia Purba Melakukan Hibernasi
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR