Pil pintar ini sekarang sudah diujicobakan pada manusia dan besarnya tidak lebih besar dari vitamin biasa.
Setelah sebelumnya diujcobakan pada babi, kapsul ini akan bisa mengecek kadar hidrogen, karbondioksida, dan oksigen di dalam usus untuk mengetahui apakah ada kadar yang berlebihan.
Menurut pakar penyakit dalam dari Adelaide Dan Worthley, penemuan akan pil ini akan bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit bernama irritable bowel syndrome (IBS).
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.
(Baca juga: Enam Maslahat Bakteri Usus Bagi Kesehatan Tubuh)
Kondisi yang menyerang usus besar ini termasuk penyakit yang umum terjadi.
"Meskipun IBS merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan dari dalam tubuh kita, namun sejauh ini tidak ada alat diagnostik laboratorium yang tersedia." katanya.
Kapsul yang bisa ditelan ini di masa depan kemungkinan akan tersedia tidak saja untuk mendiagnosa IBS, namun juga untuk melihat apakah pengobatan yang diterima bermanfaat atau tidak, dan juga dokter bisa memberikan masukan kepada pasien.
Hasil uji coba terhadap manusia ini dimuat dalam laporan di Jurnal Nature Electronics hari Selasa (9/1/2018).
Kapsul ini akan berbentuk seperti vitamin.
Lapisan di salah satu sisi kapsul akan memungkinkan gas masuk ke dalamnya, tetapi bukan cairan.
Sebuah transmitter kemudian mengirimkan data ke sebuah alat penerima beberapa menit sekali, yang kemudian dikirim lewat Bluetooth, ke telepon pintar.
Artikel ini pernah tayang di australiaplus.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR