Perjalanan yang memicu imajinasi dapat membawa revolusi dalam kreativitas. Pada tahun 1966, seorang pemuda bernama Yves Saint Laurent menemukan keindahan dan warna Marrakesh. Ia menjadi sangat terpesona dengan kota ini, sehingga menjadikannya sebagai rumah keduanya. Kini, setengah abad kemudian, kediaman desainer Perancis di Maroko ini menampilkan kepekaan eklektiknya, dengan sketsa couture, kain swatch, dan interior yang terinspirasi oleh palet hidup kota.
The Yves Saint Laurent Museum adalah salah satu dari beberapa museum yang debut pada tahun 2017. Masing-masing menunjukkan bahwa pameran masa depan akan sama banyak tentang pengalaman objek seperti tentang objek itu sendiri, mendorong museum untuk memperluas ukuran dan menampilkan sesuatu yang dapat mendidik dan menginspirasi pengunjung.
Berikut adalah 15 museum yang mengubah genre, dari Seattle ke Afrika Selatan, yang menerima perhatian untuk desain yang berani dan penawaran interaktif mereka.
HOLON, ISRAEL. Kemewahan Design Museum Holon Israel dimulai dari eksteriornya yang memiliki lekukan yang melengkung, berlanjut dengan karya-karya para desainer Israel maupun desainer internasional. (Vladi Alon, Alamy Stock Photo.)
RIO DE JANEIRO, BRAZIL. Museum of Tomorrow, di Rio de Janeiro, mengilhami pengunjung untuk menyulap masa depan yang cerah melalui pengalaman digital yang menawarkan untuk melihat ide-ide dan pertanyaan filosofis—dari mana kita berasal, ke mana kita menuju—yang berakar pada sains. (Eduardo Garcia, Getty Images)
SEOUL, KOREA SELATAN. Di Seoul, Dongdaemun Design Plaza yang futuristik merayakan tokoh-tokoh seperti Louis Vuitton dan menyelami pengaruh Korea sendiri terhadap desain internasional. (Topic Images/Getty Images)
WASHINGTON DC. Dibuka di Washington, D.C. pada tahun 2016, National Museum of African American History and Culture adalah museum terbesar yang didedikasikan untuk kisah Afrika-Amerika, dari perbudakan ke kepresidenan Obama dan seterusnya. (Patrick Witty, National Geographic Creative)
CAPE TOWN, AFRIKA SELATAN. Di Cape Town, Zeitz, museum Afrika terbesar yang dibuka dalam satu abad, merayakan kancah seni kontemporer yang berkembang di benua itu. (Rodger Bosch, AFP/Getty Images)
BORDEAUX, PRANCIS. Bersulang untuk anggur dan desain yang berani di Cité du Vin di Bordeaux. Di setiap sudut pusat budaya ini adalah taman bermain multisensori dengan 19 ruang yang bertema, diatapi belvedere dengan pemandangan. (Sebastien Ordola, Redux)
ROSKILDE, DENMARK. Museum Ragnarock Denmark menyediakan tempat untuk penggemar musik, dengan pakaian ikonik dan alat musik dari tahun 1950-an. (Courtesy MVRDV Ossip Van Duivenbode)
LONDON, INGGRIS. Kini, Tate Modern di London memiliki lebih banyak ruang pameran dan pertunjukan, serta opsi menu baru. Hal yang menonjol dari museum ini: atap yang memiliki teras, dengan panorama langit London. (Alfred Buellesbach, Visum/Redux)
VALENCIA, SPANYOL. Science Museum di Valencia, Spanyol, mengeksplorasi persimpangan sains, teknologi, dan kehidupan. (Juan Luis Duran)
SAN FRANCISCO, CALIFORNIA. Didesain ulang dengan luas hampir tiga kali lipat, ruang pameran di SFMOMA (San Francisco Museum of Modern Art); tujuh lantai galeri, restoran, dan dinding "hidup" yang sangat besar—yang disemai dengan ribuan tanaman—cocok untuk menjadi destinasi wisata sehari yang menyenangkan. (Courtesy Henrik Kam, SFMOMA)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Usmar Ismail: Tokoh NU Bergelar Pahlawan yang Berdakwah Lewat Budaya
KOMENTAR