Korban bencana gempa bumi di Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2018), terus bertambah. Tiga orang dilaporkan meninggal setelah mengalami luka berat akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arif Rahman mengatakan, tiga korban meninggal yakni Asep (13), Asri (10), dan Sumardi (32). Ketiganya merupakan warga Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening.
Baca juga: Suara ‘Gemeletuk Kematian’, Tanda Seseorang Akan Meninggal Dunia
Sampai saat ini, kata Arif, jumlah pengungsi dari tiga desa terdampak mencapai 500 jiwa. Semua pengungsi menempati tenda-tenda darurat yang dibagi di tiga titik, yaitu di Desa Kertosari, Kasinoman, dan Sidakangen.
“90 persen kerusakan terjadi di permukiman warga. Kami mengarahkan warga untuk tidak kembali ke rumah terlebih dulu karena dikhawatirkan bisa ambruk,” ujarnya.
Arif mengungkapkan, kendala yang dihadapi para pengungsi malam ini adalah cuaca dan kelistrikan. Sementara itu, logistik konsumsi bagi para pengungsi masih dapat dipenuhi oleh BPBD.
“Rencana besok akan kami cari titik pengungsian yang lebih proporsional karena kondisi cuaca masih hujan, sehingga kami dirikan tenda darurat,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa ratusan rumah di Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami kerusakan akibat gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,4, Rabu (18/4/2018) pukul 13.28 WIB. Kerusakan terparah berada di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening.
Baca juga: Peneliti Prediksi 7 Benua Akan Menyatu Kembali dalam 250 Juta Tahun
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR