Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan magnetik sebagai sinyal magnetik burung ketika merelokasi tempat bekembang biak mereka, pada paramter kemiringan tertentu akan jadi sinyal sebagai 'tanda berhenti'.
"Kami berhipotesis bahwa ini konsisten dengan kecenderungan yang bertindak sebagai tanda berhenti uni-koordinat: Burung dapat mengingat lokasi kelahiran atau penangkaran mereka hanya dengan menggunakan satu dimensi koordinat, jika digunakan bersama bantalan kompas yang menghubungkan tempat musim dingin dan tempat berkembang biaknya," terang para peneliti.
Mereka berpendapat, kemiringan magnetik digunakan sebagai tanda utama untuk menentukan tempat berkembang biak adalah hal yang masuk akal. Sebab, ada variasi dari tahun ke tahun yang stabil dibandingkan dengan sinyal magnetik potensial lainnya. Cara ini membuat burung bisa bermigrasi dengan sinyal yang bisa diandalkan untuk mencapai lokasi yang diinginkan.
Wynn dan tim menyimpulkan, tampaknya dengan burung lebih mengandalkan sejumlah mekanisme biologis yang berhubungan dengan paramter yang ditentukan oleh medan magnet bumi. Jenis burung migrasi dapat berhasil menavigasi dan menemukan lingkungan penting yang diperlukan untuk keberlangsungan hidupnya.
Penelitian ini mendapati burung dapat kembali ke lokasi yang lebih dekat ke situs yang diprediksi oleh model 'tanda berhenti' yang diprediksi para peneliti bila mengandalkan kemiringan, daripada ke tempat kelahiran atau berkembang biak mereka yang asli. Artinya, para peneliti menjelaskan, burung dapat mengutamakan petunjuk koordinat biologis dari kecenderungan magnetik daripada benar-benar kembali ke lokasi asalnya dengan akurat.
Baca Juga: Ngeri, Pemanasan Global Sebabkan Beberapa Burung di Amazon Menyusut!
Source | : | Science Direct,Science Alert,current biology,Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR