Negara di dataran Persia ini menerapkan hukum agama yang ketat. Pemerintah Iran mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan Valentine karena bertentangan dengan agama, melarang penggunaan simbol, dan mengutuk hari Valentine sebagai tanda imoralitas yang dibawa budaya Barat.
Baca Juga: Dewa dan Dewi Cinta dari Berbagai Kebudayaan di Penjuru Dunia
Namun, karena sangat populernya perayaan Valentine untuk tanggal 14 Februari, kelompok garis keras Islam mendorong untuk membuat hari raya Iran kuno yang disebut Spandarmazgan untuk menggantinya. Hari itu jatuh 23 Februari sebagai hari kasih sayang Persia untuk menghormati Spandarmad, dewa Zoroaster yang melambangkan pasangan kasih sayang.
Pada tahun 2005, Dewan Fatwa Malaysia mengharamkan perayaan hari Valentine lewat fatwanya. Mereka menganggap hari itu melanggar syariat Islam karena memiliki "unsur Kristen". Akibatnya, kelompok Kristen mendesak dewan untuk mempertimbangkannya kembali terkait hubungan agama dan hari Valentine modern, tetapi larangan tetap berjalan.
Otortias agama bahkan tak segan-segan memulai penangkapan pada pasangan yang dicurigai merayakan Valentine. Mengutip BBC, pihak berwenang di Selangor dan Kuala Lumpur menangkap pasangan di hotel murah dan taman umum karena perayaan ini diianggap "kegiatan buruk".
Baca Juga: Destinasi Wisata Terfavorit di Indonesia untuk Rayakan Hari Valentine
Presiden Pakistan Mamnoon Hussain tahun 2016, mendesak rakyat Pakistan untuk menghindari perayaan hari Valentine dan mengatakan "tidak ada hubungannya dengan budaya kita". Akan tetapi pendapat itu justru ditafsirkan dan mendapat dukungan oleh kelompok garis keras Islam Pakistan.
Mengutip India Today, kelompok itu mendorong pengadilan tinggi di tahun 2017 untuk menghapus semua unsur Valentine di kalangan publik, dan melarang barang dagangan, iklan, maupun promosi di media. Hal itu tidak menyurutkan berbagai orang yang tetap mempertahankan hari kasih sayang itu secara diam-diam, dengan berbagi bunga dan hadiah.
Tahun 2018, seseorang ditangkap karena berencana membuat sarapan romantis dengan istrinya di tanggal 14 Februari. Dia kepada New York Times mengatakan "Orang-orang masih akan pergi keluar dan melakukan hal mereka dan bersenang-senang, mungkin hanya dengan cara berbeda. Anda tidak bisa melarang cinta."
Source | : | Wall Street Journal,times of india,India Today,National Geographic,BBC |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR