Seratus tahun yang lalu, National Geographic menulis bahwa imigrasi di Amerika Serikat tidak pernah "mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang disana."
Setahun sebelum berakhirnya Perang Dunia Pertama, Kongres meloloskan Undang-Undang Imigrasi tahun 1917, yang secara drastis membatasi aliran imigran yang berusaha memasuki Amerika Serikat.
Para keluarga dan individu dari sebagian besar Eropa Timur, Irlandia, dan Skandinavia berjuang untuk mencari perlindungan di sebuah negara yang secara historis dapat diakses oleh orang Eropa.
Kebijakan reaksioner adalah salah satu langkah terbesar Amerika menuju nativisme, tetapi itu tentu bukan yang terakhir.
Pepatah yang mengatakan "sejarah terulang kembali" mungkin bukan hanya sekadar itu. Foto-foto di bawah ini adalah pilihan dari cerita "Our Foreign-Born Citizens” tahun 1917.
Fredric C. Howe
Anak-anak imigran ini datang dari negara-negara Balkan.
Frederic C. Howe
Keluarga ini beremigrasi dari Finlandia.
National Geographic
Potret ini menunjukkan keluarga Belanda imigran dengan sebelas anak.
Fredric C. Howe
Foto ini mengungkap sekelompok imigran Serbia Roma, atau Gipsi.
Frederic C. Howe
Tiga imigran Montenegro memakai pakaian tradisional.
Frederic C. Howe
Tiga anak laki-laki imigran Skotlandia mengenakan kilt tradisional dan topi berbulu.
Augustus F. Sherman
Anak-anak Wallachia ini berasal dari Austria.
Frederic C. Howe
Sekelompok anak-anak imigran berkumpul di taman atap gedung di Ellis Island, NY.
Frederic C. Howe
Seorang pria Turki imigran dengan pakaian tradisional sedang menjaga sebuah bank.
Frederic C. Howe
Imigran penggembala dari Rumania ini dapat dilihat dari pakaian tradisional yang mereka kenakan.
Frederic C. Howe
Seorang wanita imigran Rusia berdiri bersama ketiga anaknya.
Frederic C. Howe
Tentara Yunani imigran ini adalah anggota Royal Guard.
Fredric C. Howe
Keluarga imigran Jerman yang terlihat muram memiliki satu anak perempuan dan tujuh putra.
KOMENTAR