Ahmadahbad merupakan sebuah kota modern sekaligus situs peninggalan masa lalu.
Kota berdinding tinggi di India yang berlokasi di tepi sungai Sabarmati ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Ia dibangun pada awal abad ke-15 oleh Sultan Ahmad Shah dari Kerajaan Gujarat. Sebuah legenda mengatakan, sang sultan sendiri yang memilih lokasi ibu kota, setelah dia menyaksikan pemandangan aneh: yakni seekor kelinci yang sedang mengejar anjing di sepanjang tepi sungai. Sultan lalu menganggap itu sebagai pertanda.
Kota ini ditaklukkan pada 1573 oleh orang-orang Mughal, yang selanjutnya menghias Ahmadabad dengan taman yang rimbun.
Baca juga: Taj Mahal, Makam Sekaligus Monumen Pembuktian Cinta
Enam dekade kemudian, Ahmadabad dilanda kelaparan – menandakan berakhirnya era keemasannya.
Setelah serangkaian penaklukan selama berabad-abad, kota tersebut akhirnya menjadi pusat gerakan antikekerasan untuk kemerdekaan India yang dipimpin Mahatma Gandhi. Pengunjung masih bisa ziarah ke ashram (tempat bertapa) Gandhi -- yang dibangun di tepi sungai pinggiran kota -- hingga saat ini.
Pusat kota bersejarah ini dijaga oleh dinding batu mengesankan yang diperindah oleh ukiran rumit, lengkungan serta gerbang penuh hiasan.
Di dalamnya, Ahmadabad merupakan mosaik dari pengaruh agama dan budaya, di mana masjid berdiri harmonis dengan kuil Hindu dan Janisme yang dibangun pada periode selanjutnya.
Salah satu lokasi yang terkenal di kota tua ini adalah Benteng Bhadra, dibangun sebagai kompleks kerajaan pada 1411. Dinding benteng menaungi istana kerajaan, masjid dan lapangan umum.
Baca juga: Potret Para Pengantin Anak yang Terlupakan di India
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR