Secara kebetulan, pasir kering dan udara karena Mesir hampir tidak memiliki curah hujan terukur mengawetkan beberapa mayat yang terkubur di lubang dangkal yang digali ke dalam pasir. Sekitar 2600 SM, selama Dinasti Keempat dan Kelima, orang Mesir mungkin mulai membuat mumi orang mati dengan sengaja.
Praktek ini terus berlanjut dan berkembang selama lebih dari 2.000 tahun, hingga Periode Romawi. Diketahui, kualitas mumifikasi ini bervariasi, tergantung pada harga yang harus dibayar untuk itu. Mumi yang paling baik disiapkan dan diawetkan berasal dari Dinasti ke-18 hingga Dinasti Kedua Puluh Kerajaan Baru dan termasuk mumi Tutankhamen serta firaun terkenal lainnya.
Proses mumifikasi memakan waktu hingga 70 hari. Imam khusus bekerja sebagai pembalsem, merawat dan membungkus jenazah. Selain mengetahui ritual dan doa yang benar dalam berbagai tahap, para imam juga membutuhkan pengetahuan rinci tentang anatomi manusia.
Lalu, siapa saja yang jasadnya dimumikan? Firaun Mesir biasanya dimumikan dan dikuburkan di makam yang rumit. Perlakuan yang sama kerap dipraktekan pada anggota bangsawan dan pejabat. Kadang-kadang orang biasa pun bisa, namun prosesnya mahal di luar kemampuan banyak orang. Selain manusia, untuk alasan agama beberapa hewan juga dijadikan mumi.
Baca Juga: 30 Mumi Mesir Ditemukan dalam Bangunan Kuno yang Hangus Terbakar
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Smithsonian,Heritage Daily,The National News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR