“Kami pikir beberapa dari mereka bisa jadi adalah anak-anak, istri dan pelayan terdekat mumi Cajamarquilla, dikorbankan sebagai bagian dari ritual pemakaman yang menjadikan (pria itu) karakter penting, jiwanya harus ditemani untuk menyeberang jalan panjang ke tempat peristirahatan terakhirnya atau dunia orang mati,” jelas Pieter Van Dalen.
Baca Juga: Mumi Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Peru: Meringkuk dan Terikat Tali
Baca Juga: Kuburan Massal Berisi 25 Kerangka Elite Ditemukan di Kota Kuno Peru
Baca Juga: Penemuan Makam Kuno di Peru Terindikasi Praktik Pengorbanan Manusia
Agama kuno di wilayah tersebut—yang diikuti oleh kekaisaran dan kelompok etnis Aztec, Maya dan Inca—percaya bahwa orang dewasa dan anak-anak dapat dikorbankan untuk menemani orang yang sudah meninggal ke “dunia orang mati”. Mereka juga menganggapnya sebagai cara untuk menenangkan dewa yang marah dan mengintimidasi musuh.
Sementara itu, lebih dalam mengenai situs ini, Ancient Origins melaporkan situs kuno itu terletak di sepanjang rute perdagangan yang menghubungkan pegunungan Andes dengan perkotaan di pesisir. Hal ini menjadikan Cajamarquilla sebagai pusat perdagangan penting pada Periode Menengah Akhir (1000 sampai 1470).
Negara Peru menjadi rumah bagi ratusan situs arkeologi budaya yang berkembang sebelum dan setelah Kekaisaran Inca. Kekaisaran ini mendominasi bagian selatan benua mulai dari Ekuador selatan dan Kolombia hingga Chili bagian tengah 500 tahun lalu.
"Kompleks ini baru digali satu persen. Saya pikir Cajamarquilla memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan, lebih banyak lagi untuk diceritakan kepada kami,” pungkas Yomira Huaman.
Source | : | Reuters,ancient origins,Daily Mail |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR