Baca Juga: Teori Stephen Hawking soal Lubang Hitam Akhirnya Terbukti Benar
Para astronom mengumpulkan data sinar-x dan radio pada microquasar yang dikumpulkan antara tahun 1996 dan 2012 dan mempelajarinya dengan cermat untuk mencari petunjuk. Mereka menentukan korelasi yang kuat antara fluks radio yang berasal dari pancaran dan fluks garis emisi besi yang berasal dari piringan, dan suhu korona sinar-X keras dan amplitudo gelombang tinggi, serta komponen variabilitas frekuensi yang berasal dari bagian terdalam dari aliran akresi.
Mereka menemukan bahwa ketika cahaya sinar-X kuat, radio lemah, dan sebaliknya, pancaran paling kuat ketika korona berada pada titik terkecil.
Studi menunjukkan bahwa energi yang menggerakkan sistem lubang hitam ini dapat diarahkan dalam proporsi yang berbeda, terutama ke korona sinar-X atau jet.
Terlepas dari kenyataan bahwa para ilmuwan telah membuktikan urutannya, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Misalnya, radiasi sinar-X yang dikumpulkan teleskop dari korona mengandung lebih banyak energi daripada yang dapat dijelaskan oleh suhu korona saja.
Menurut para ilmuwan, medan magnet memberikan energi ekstra. Medan magnet ini dan energi yang menyertainya juga dapat menjelaskan mengapa pancaran terbentuk. Jika medan magnet kacau, maka korona memanas. Jika medan magnet menjadi kurang kacau, materi dapat melarikan diri melalui garis-garis medan menjadi jet.
"Pada prinsipnya," tulis para peneliti, "penyaluran energi yang sama ke jet dan korona harus terjadi di lubang hitam supermasif, dan karena itu harus berlaku untuk berbagai massa lubang hitam di bidang dasar aktivitas lubang hitam."
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR