Banyak negara dan koloni Katolik segera menyusul, tetapi beberapa negara Protestan keberatan dengan kehilangan 10 hari karena mereka tidak ingin menunjukkan persekutuan dengan Gereja Katolik. Beberapa negara tidak akan beralih selama seratus tahun atau lebih.
Kerajaan Inggris (termasuk koloni Amerika) tidak mengadopsi perubahan sampai 1752. Jepang akhirnya mengadopsi kalender Gregorian pada tahun 1873 dan Korea pada tahun 1895. Banyak negara Eropa Timur memilih untuk keluar sampai awal abad ke-20. Yunani, pada tahun 1923, adalah negara Eropa terakhir yang mengubah sistem penanggalan mereka.
Baca Juga: Tahun Baru Pernah Dimulai pada Bulan Maret, Apa Penyebabnya?
Baca Juga: Sejarah Tahun Kabisat, Sejak Kapan Februari Memiliki 29 Hari?
Baca Juga: Mengapa Ada Tujuh Hari dalam Seminggu? Berikut Penjelasannya
Hari ini, kalender Gregorian diterima sebagai standar internasional, meskipun beberapa negara belum mengadopsinya, termasuk Afganistan, Etiopia, Iran, Nepal, dan Arab Saudi. Banyak negara menggunakan kalender Gregorian bersama kalender lainnya, dan beberapa menggunakan kalender Gregorian yang dimodifikasi. Beberapa gereja Ortodoks menggunakan kalender Julian yang direvisi, yang mengakibatkan mereka merayakan Natal, 25 Desember dalam kalender Julian atau pada 7 Januari dalam kalender Gregorian.
Kalender Gregorian sering ditempatkan di tengah narasi mengenai asal-usul Hari April Mop. Hal itu ternyata berkaitan dengan perubahan penggunaan sistem penanggalan di Prancis. Di bawah kalender Julian, Prancis merayakan Tahun Baru selama seminggu antara 25 Maret dan 1 April pada kalender Gregorian. Perubahan tersebut kemudian ditanggapi beragam dan kemudian memunculkan istilah April mop di kemudian hari.
Ketika Prancis mulai menggunakan kalender Gregorian, perubahan menggeser Hari Tahun Baru ke 1 Januari. Satu teori menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mendengar tentang kalender perubahan kalender Julian atau menolak untuk mengakui legitimasinya diejek sebagai 'the April Fools' atau 'April Mop' menurut History.com.
"Mereka sering diejek dan diolok-olok pada atau sekitar Tahun Baru yang lama. Di Prancis, orang-orang iseng menempelkan ikan di punggung orang-orang yang merayakan kebiasaan lama, yang membuat korban lelucon itu diberi nama Poisson d'Avril, atau April Fish."
Source | : | NASA,History,Encyclopedia Britannica |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR