Finstad menambahkan bahwa tidak mungkin sepatu seperti itu dikenakan tanpa bantuan semacam kain atau kulit binatang. Mungkin terdapat potongan bahan seperti kain, yang akan berfungsi sebagai kaus kaki.
Arkeolog glasial di Innlandet County, Lars Pilo, yang juga bagian dari tim, menyatakan bahwa sepatu itu tidak hilang di salju, melainkan usang dan "dibuang sebagai sampah," seperti dikutip dalam postingan Twitterer-nya . “Sandal” ini adalah salah satu dari banyak yang telah ditemukan sejak 2011 di jalur es Lendbreen, termasuk sepatu yang menutupi seluruh kaki.
Konservator temuan arkeologi Vegard Vike mempelajari sepatu yang sekarang disimpan di Museum Sejarah Budaya di Oslo. Kemudian, dia merekonstruksinya.
Baca Juga: Inilah Kisah Mithridates VI, Raja Romawi Kuno Bunuh Ibu Sendiri
Baca Juga: Pengamatan Koin Romawi Ungkap Krisis Ekonomi 2.100 Tahun yang Lalu
Baca Juga: Makam Megah dan Nisan: Upaya Orang Mati di Romawi untuk 'Tetap Hidup'
Baca Juga: Cincin Berusia 2.000 Tahun Bukti Kisah Cinta Kaisar Romawi Caligula
Apa Arti Temuan Ini?
Penemuan luar biasa ini tidak dapat diremehkan, terutama karena pada saat yang sama seluruh lanskap terlihat seperti hutan belantara yang luas, tanpa jejak manusia. Mereka juga membantu menghubungkan potongan teka-teki yang hilang, mengungkapkan sifat sebenarnya dari jalur gunung, tempat tinggal mereka, dan jumlah orang yang mengunjunginya.
“Mereka menghubungkan lanskap di pedalaman Norwegia ke pantai. Ini adalah warisan budaya, lanskap ini memberikan sebuah cerita yang sama sekali baru, konteks lain dari sekadar benda yang Anda temukan di dalam es. Terlalu bercanda bila merujuk seorang turis Romawi yang tidak begitu mengerti tentang negara yang dia kunjungi”, tutup Finstad.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR