Baca Juga: Konstantinopel Berubah Jadi Istanbul Bukan Saat Direbut Sultan Ottoman
Baca Juga: Lelakon Ambisi Ottoman Turki dalam Pengepungan Konstantinopel
Sangat penting untuk memberikan kota baru itu tampilan yang paling mengesankan. Bagaimanapun, 'Roma Baru' miliknya memulai kehidupannya sebagai kota metropolitan kekaisaran.
Banyak persamaan dan satu perbedaan signifikan antara kedua Roma
Perbedaan utama antara kedua kota ini adalah bahwa Konstantinopel adalah kota Kristen dengan banyak basilika dan gereja. “Sejak awal, itu melambangkan pemutusan dengan masa lalu pagan Roma,” Sutherland menambahkan.
Kaisar mendorong pembangunan pribadi dengan menjanjikan hadiah tanah dari Asiana dan Pontica–dua dari empat divisi administratif utama Kekaisaran Timur.
Pada tanggal 18 Mei 332, dia mengumumkan bahwa, seperti di Roma, distribusi makanan gratis akan dilakukan kepada warga. Ini adalah caranya untuk menarik penduduk agar mau tinggal di Konstantinopel.
Namun, pada awalnya, Kekaisaran di Roma baru tidak memiliki semua martabat Roma lama. Kekaisaran Timur ini memiliki senat, prokonsul, tetapi tidak ada praetor, tribun, atau quaestor yang berwenang untuk menyelidiki dan menangani pembunuhan.
Ada juga kekurangan beberapa pusat pemerintahan utama lain yang bertanggung jawab atas kuil kota, selokan, monumen, saluran air, dan pekerjaan umum lainnya. Akan tetapi masalah itu dapat diatasi. Tidak menunggu lama, Roma kedua ini menjadi kaya, menonjol, dan dipadati penduduk.
Selama 1.000 tahun, di bawah kaisar Bizantium, Konstantinopel merupakan pusat intelektual, agama, dan komersial dunia berbahasa Yunani.
Hari ini, Konstantinopel adalah Istanbul, kota terpadat di Turki dan pusat ekonomi, budaya, dan sejarah negara itu. Meski sudah berganti nama, nama lamanya masih dikenang hingga kini.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR