Nationalgeographic.co.id—Menurut sebuah studi baru yang terbit di jurnal Pediatrics, anak-anak yang dibesarkan dengan pola makan vegetarian cenderung menerima tingkat nutrisi penting yang sama dengan mereka yang makan daging. Namun, para peneliti menemukan bahwa anak-anak vegetarian memiliki risiko kekurangan berat badan yang sedikit lebih tinggi. Ini artinya, perlunya pertimbangan dan perencanaan yang cermat dalam hal memberi makan anak-anak tersebut.
"Pola diet nabati diakui sebagai pola makan sehat karena peningkatan asupan buah-buahan, sayuran, serat, biji-bijian, dan pengurangan lemak jenuh," kata penulis studi Jonathon Maguire dalam sebuah pernyataan.
"Namun, beberapa penelitian telah mengevaluasi dampak diet vegetarian pada pertumbuhan dan status gizi asa kanak-kanak," ujarnya seperti dilansir IFLScience.
Untuk menyelidiki hal ini, para peneliti menganalisis data dari 8.907 anak-anak Kanada berusia enam bulan hingga delapan tahun, yang dikumpulkan antara tahun 2008 dan 2019. Periode ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam popularitas pola makan nabati karena meningkatnya kesadaran akan masalah kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan konsumsi daging.
Sampel darah mengungkapkan bahwa anak-anak vegetarian memiliki tingkat vitamin D, zat besi, dan kolesterol yang sama dengan mereka yang dietnya termasuk daging. Temuan seperti itu mengejutkan para peneliti, mengingat daging adalah salah satu sumber utama zat besi dalam makanan anak-anak.
Pada saat yang sama, data menunjukkan bahwa sekitar 6 persen anak-anak vegetarian digolongkan sebagai kurus, dibandingkan dengan hanya 3 persen para pemakan daging. Meski peningkatan dua kali lipat dalam risiko indeks massa tubuh (IMT) rendah itu jelas mengkhawatirkan, Maguire bersikeras bahwa "diet vegetarian tampaknya sesuai untuk kebanyakan anak."
Baca Juga: Manakah yang Lebih Panjang Umur: Pemakan Daging atau Vegetarian?
Baca Juga: Apakah Gaya Hidup Vegan adalah Solusi untuk Perubahan Iklim?
Baca Juga: Ternyata Mengubah Isi Piring Dapat Menyelamatkan Kesehatan dan Bumi
Baca Juga: Apakah Gaya Hidup Vegan adalah Solusi untuk Perubahan Iklim?
Source | : | IFLScience.com,pediatrics.aappublications.org |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR