Nationalgeographic.co.id - Dari semua kelompok yang menginvasi Kekaisaran Romawi, tidak ada yang lebih ditakuti selain suku Hun. Teknik bertarung mereka yang unggul akan menyebabkan ribuan orang melarikan diri ke barat pada abad ke-5.
Pada abad ke-5 M, Kekaisaran Romawi Barat runtuh di bawah tekanan besar dari berbagai serangan barbar. Banyak dari suku penjarah ini bergerak ke barat untuk menghindari kelompok prajurit yang paling menakutkan: Hun.
“Suku Hun hadir sebagai cerita horor di barat, jauh sebelum mereka benar-benar tiba di wilayah Romawi,” ungkap Alice Bennet dilansir dari laman The Collector. Ketika akhirnya menyerang Romawi, pemimpin mereka yang karismatik dan ganas, Attila, akan memanfaatkan ketakutan. Ia memeras orang-orang Romawi dan menjadikan dirinya sangat kaya.
Belakangan ini, kata "Hun" telah menjadi istilah yang merendahkan dan buah bibir untuk kebiadaban. Namun siapa orang Hun itu, dan mengapa mereka begitu ditakuti?
Asal-usul misterius kelompok perampok yang ditakuti
Siapa kelompok perampok misterius ini dan bagaimana mereka mendorong begitu banyak suku untuk kabur ke barat? Bennet mengungkapkan, “Secara fisik, suku Hun sangat berbeda dari negara lain yang pernah ditemui Romawi sebelumnya.” Ini menambah ketakutan yang ditanamkan bahkan sebelum suku itu menginjak wilayah Romawi.
Dalam beberapa tahun terakhir ada banyak penelitian yang bertujuan untuk menemukan asal-usul suku Hun. Analisis terhadap beberapa kata Hun yang kita ketahui menunjukkan bahwa mereka berbicara dalam bentuk awal bahasa Turki. Ini adalah rumpun bahasa yang tersebar di Asia, dari Mongolia, hingga kawasan stepa Asia Tengah, selama awal abad pertengahan. Sementara banyak teori menempatkan asal-usul Hun di daerah sekitar Kazakhstan, beberapa menduga mereka datang dari timur jauh.
Baca Juga: Pertempuran Hutan Teutoburg, Kekalahan Romawi 'Ditusuk dari Belakang'
Baca Juga: Kisah Leonidas, 300 Tentara Sparta dan Pertempuran Thermopylae
Baca Juga: Jatuhnya Takhta Romawi Barat, Tanda Dimulainya Abad Pertengahan
Selama berabad-abad, Tiongkok Kuno berjuang dengan tetangga utaranya yang suka berperang, Xiongnu. Mereka menyebabkan begitu banyak masalah, sehingga di abad ke-3 SM versi awal Tembok Besar dibangun untuk mencegahnya. Setelah beberapa kekalahan besar oleh Tiongkok pada abad ke-2 M, Xiongnu Utara sangat lemah dan melarikan diri ke barat.
Kata Xiongnu dalam bahasa Tiongkok Kuno terdengar seperti "Honnu" di telinga orang asing. “Ini menyebabkan beberapa sarjana untuk sementara menghubungkan nama itu dengan kata ‘Hun’,” tambah Bennet.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR