Pada 1976-1978, situs Terqa kuno telah digali oleh tim arkeolog di bawah arahan Giorgio Buccellati dan istrinya, Marilyn Kelly-Buccellati. Giorgio merupakan arkeolog asal Italia, yang mendirikan The International Institute for Mesopotamian Area Studies (IIMAS) pada 1973. Kini dia adalah Professor Emeritus dari Department of Near Eastern Languages and Cultures dan Department of History di University of California. Sedangkan, Marilyn pernah mengajar arkeologi dan sejarah seni di California State University, Los Angeles. Kini, dia menjadi Visiting Professor di Cotsen Institute of Archaeology, University of California.
Pasangan suami istri itu pernah menyingkap reruntuhan rumah Puzurum dalam proyek penelitian arkeologi mereka. Laporannya berjudul “Terqa The First Eight Seasons” yang terbit dalam jurnal Les Annales Archeologiques Arabes Syriennes pada 1983.
“Temuan epigrafi tunggal yang paling penting dalam hal ini adalah arsip Puzurum,” tulis mereka. “Kami telah menjelaskan stratigrafi tentang keruntuhan akibat kebakaran di area yang digunakan untuk penyimpanan barang-barang …”
Penelitian Giorgio dan Marilyn menerangkan bahwa rumah Puzurum yang terbakar dan ambruk itu tidak pernah dibangun kembali. Reruntuhan itu dibiarkan tertimbun rumah yang dibangun tak lama berselang. “Tidak ada bukti siapa pun di zaman kuno yang mencari puing-puing setelah kebakaran, meskipun bangunan itu segera ditempati kembali.”
Tim arkeolog menemukan banyak tablet terakota beraksara paku milik Puzurum. Api telah membuat Puzurum bernasib buntung. Sebaliknya, api telah membuat tim arkeolog beruntung. Pasalnya, api membakar tablet-tablet yang rapuh itu menjadi lebih keras sehingga bisa melintasi zaman.
“Di sebagian besar teks itu adalah seorang pria bernama Puzurum yang aktif dalam transaksi,” ungkap Giorgio dan Marilyn. “Dan, untuk alasan ini kami menamai struktur tersebut dengan namanya”—Rumah Puzurum.
Tablet terakota itu seukuran telapak tangan kita, bisa digenggam. Sebagian besar berisi kontrakkontrak pada zaman Yadikh-Abu, seorang Raja Khana, ungkap Giorgio. Angka tahun pada tablet setara 1721 Sebelum Masehi, barangkali merujuk pada tahun kebakaran.
Tablet-tablet itu menyiratkan kaitan antara Yadikh-Abu dan Samsu-iluna, penerus Hammurabi dari Babilonia yang terkenal. Samsu-iluna mencatat perang yang terjadi pada 1721 SM melawan Yadikh-Abu, yang sekarang kita kenal sebagai raja Terqa selama kehidupan Puzurum. Boleh dikata, Kerajaan Babilonia dan Kerajaan Khana merupakan kerajaan adikuasa pada masa itu.
Tablet-tablet milik Puzurum itu terkait kontrak pembelian dan penjualan tanah. Sebagian tentang prosedur administrasi dan perbankan ekonomi yang terkait kuil Ninkarrak di seberang rumahnya. Arsip-arsip itu menandakan bahwa dia memiliki kenalan terpandang pada masa Raja Yadikh-Abu.
Setidaknya terdapat 550 tablet paku asal Terqa yang disimpan di Museum Deir ez-Zor, sebuah museum di jantung Suriah yang didedikasikan untuk arkeologi dan sejarah Mesopotamia.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR