Baca Juga: Perang Etruska: Takluknya Peradaban Kuno Etruria ke Tangan Romawi
Baca Juga: Hantu-hantu Abad Pertengahan yang Melegenda, Datang dari Romawi
Baca Juga: Pawai Kemenangan Romawi Jadi Ajang Pamer Kekuatan sang Pemenang Perang
Baca Juga: Barang Antik Asal Perang Romawi Berusia 1.900 Tahun Dicuri Perampok
Dio menyebut bahwa Severus dengan kejamnya berpidato, "menginginkan pemberontakan dan pembantaian yang lebih besar lagi kepada suku setempat di Skotlandia."
Severus berpidato: "Kami tidak akan meninggalkan satu pun dari mereka hidup-hidup, hingga bayi-bayi di dalam rahim ibu mereka – bahkan mereka pun tidak harus hidup."
Ia melanjutkan: "Seluruh orang harus dimusnahkan, tanpa ada yang meneteskan air mata untuk mereka, tanpa meninggalkan jejak."
Para sejarawan kontemporer tidak pernah yakin tentang kebenaran pidato Severus tersebut. Mereka lebih meyakini bahwa pidato itu adalah seperangkat seni sastra yang ia tulis.
"Kisah tangan perunggu yang mengerikan itu telah disimpan di area berawa yang signifikan secara ritual di dekat benteng Romawi di Vindolanda dekat Tembok Hadrianus di Northumberland, tak lama setelah berakhirnya konflik," pungkasnya.
Kemarahan besar yang ditutup kemenangan Romawi lantas digambarkan dengan pembuatan tangan perunggu. Tangan itu kemudian ditemukan para arkeolog ratusan tahun kemudian sebagai simbol kekejian Romawi dan cerita pahit di baliknya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Independent |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR