Nationalgeographic.co.id—Kelahiran film "Loetoeng Kasaroeng" di Hindia Belanda memang tak bisa lepas dari nama Wiranatakusumah V.
Dialah regent (bupati) Bandung yang menjabat selama tahun 1920-1931 dan 1935-1945. Ia juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pertama di Negara Indonesia.
Wiranatakusumah V juga bukan sekadar bupati sembarangan. Dikutip dari jurnal karya Armantono, saat menjadi bupati, ia terpilih sebagai ketua Asosiasi Bupati se-Hindia Belanda yang bernama Sedio Moelio.
RB Armantono menulis dalam Jurnal Imaji berjudul "Loetoeng Kasaroeng : Wiranatakusumah V Peletak Dasar Film Trans-nasional" yang terbit pada tahun 2016.
Minatnya pada dunia seni dan hiburan, membuat Wiranatakusumah V terlibat aktif di sana. "Orientasinya membangkitkan sekaligus memelihara kecintaan masyarakat Sunda terhadap kebudayaannya sendiri," tulis Armantono.
Hasrat untuk mengembalikan ingatan masyarakatnya akan kesenian Sunda, dipicu ketika ia terlibat dalam pertemuan-pertemuan dengan berbagai pelaku seni seperti Wayang Orang dan tari-tarian Serimpi.
Lewat Kongres Jawa, cita-cita Wiranatakusumah V terwujud. Kongres yang dilangsungkan di Bandung pada tahun 1921 itu dimanfaatkannya untuk menyokong gelaran "Loetoeng Kasaroeng".
Ia memberikan biaya yang cukup besar dari koceknya sekaligus mengusung cerita bagi pementasan Lutung Kasarung. Armantono menyebut bahwa, "hal tersebut dikemudian hari berdampak pada naiknya popularitas kesenian Sunda Lama."
Popularitas Sunda diramaikan melalui lahirnya komunitas-komunitas kesenian Sunda. Begitupun hidupnya apresiasi masyarakat Sunda terhadap alat-alat musik seni seperti kecapi dan suling.
Selain menghidupkan kesenian Sunda, ia juga mulai membangun industri untuk memproduksi alat-alat kesenian Sunda tersebut.
Baca Juga: Film 'Sober Shore': Seruan Peduli Lingkungan bagi Para Pejalan
Baca Juga: Dari Santri hingga Piala Citra, Keterlibatan Gus Dur di Dunia Film
Source | : | Jurnal Imaji |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR