Baca Juga: Dari Gagasan Film Indonesia Pertama Sampai Nasionalisme Kemenyan
Di samping semakin maraknya kesenian Sunda, popularitas "Loetoeng Kasaroeng" yang dibesarkan namanya oleh Wiranatakusumah V, mulai memasuki babak baru.
"Wiranatakusumah V semakin terpacu mengembangkan kesenian Sunda melalui medium kesenian lainnya yang lebih modern," terusnya.
Belanda-Belanda di zaman itu sudah mulai mengembangkan industri perfilman di Hindia Belanda. Ini menjadi pemantik Wiranatakusumah V untuk membawa "Loetoeng Kasaroeng" ke layar lebar.
"Bahkan sepupu dan para kemenakannya juga terlibat dalam film ini sebagai pemain," lanjut Armantono. Meski tak berbekal kemampuan berakting dalam film, motivasi besar ditunjukkan oleh Wiranatakusumah V, sepupu dan kemenakannya untuk terlibat dalam industri.
Mereka ingin membuktikan kepada para penonton di zamannya, utamanya pemerintah kolonial, tentang kebolehan pribumi dalam industri film. Wajar saja, di tahun-tahun kemunculan "Loetoeng Kasaroeng", industri film tengah digandrungi berbagai elemen.
Film "Loetoeng Kasaroeng" akhirnya tayang perdana pada 31 Desember 1926. Film ini dirilis oleh NV Java Company dan tayang di bioskop sampai dengan 6 Januari 1927.
George Krugers yang merupakan Indo (Jawa-Belanda) menyutradai film ini, dibantu dengan seorang Belanda, bernama Heuveuldorp.
"Loetoeng Kasaroeng" diputar pertama kali di dua bioskop ternama, Bioscoop Metropole (Jakarta) dan Bioscoop Majestic (Bandung). Diperkirakan harga tiket bioskop saat itu cukup mahal dan meraup sukses besar.
Source | : | Jurnal Imaji |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR