Baca Juga: Para Ilmuwan 'Mencabut' Rumput Laut di Great Barrier Reef, Kenapa?
Baca Juga: Peneliti Ungkap Alasan Mengapa Tabir Surya Membahayakan Terumbu Karang
Baca Juga: Ikan Telah 'Bicara' Selama 155 Juta Tahun, Mari Dengar Suara Mereka
Baca Juga: Film yang Membuat Setiap Orang Bisa Selamatkan Terumbu Karang Dunia
"Sebelumnya, kami mengandalkan pendengaran manual dan anotasi dari rekaman ini untuk membuat perbandingan yang andal," papar Williams lewat utas di laman Twitter-nya. "Namun, ini adalah proses yang sangat lambat dan ukuran database soundscape laut meroket mengingat munculnya perekam berbiaya rendah."
Selanjutnya mereka mengotomatisasi proses dengan melatih algoritme untuk membedakan berbagai jenis rekaman karang. Selanjutnya, tes berikutnya menunjukan alat mereka dapat mengidentifikasi karang dari rekaman audio dengan akurasi 92 persen.
Untuk mengotomatisasi proses, tim melatih algoritme pembelajaran mesin untuk membedakan berbagai jenis rekaman karang. Tes selanjutnya menunjukkan alat AI dapat mengidentifikasi kesehatan karang dari rekaman audio dengan akurasi 92 persen.
"Ini adalah perkembangan yang sangat menarik," kata rekan penulis dan ahli biologi kelautan Timothy Lamont dari Lancaster University di Inggris. "Dalam banyak kasus, lebih mudah dan lebih murah untuk memasang hidrofon bawah air di terumbu dan membiarkannya di sana daripada meminta penyelam ahli mengunjungi terumbu berulang kali untuk mensurvei - terutama di lokasi terpencil."
Source | : | University of Exeter |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR