Amphicyonidae Eropa terakhir menghilang selama Miosen akhir 7,5 juta tahun yang lalu. Berbeda dengan spesimen amphicyonidae yang sudah dikenal, hewan ini memiliki gigi geraham bawah keempat yang unik. Gigi ini sangat penting untuk menentukan spesies dan genera.
Deskripsi takson baru ini menyoroti erosi keanekaragaman ekologi dan morfologi Amphicyonidae sebagai respons terhadap peristiwa Miosen yang terkenal, seperti misalnya peristiwa Datum Proboscidean, Transisi Iklim Miosen Tengah dan Krisis Vallesian.
Baca Juga: Selidik Fosil Rahang Manusia Modern Tertua di Sulawesi Selatan
Baca Juga: Fosil Tanaman Berusia 55 Juta Tahun Ungkap Wilayah Kutub Dulu Hijau
Baca Juga: Fosil Kerang: 95 Juta Tahun Silam, Amerika Utara Sepanas Bali Kini
Baca Juga: Ahli Paleontologi Temukan Fosil Archaeocyon, Anjing Purba yang Langka
Miosen tengah adalah periode yang sangat menarik tentang perubahan iklim dan penyebaran fauna di Eurasia dan Afrika. Meliputi Iklim Optimum Miosen Tengah, peningkatan suhu global hingga 5 derajat Celcius.
Sedangkan selama Serravallian, suhu lebih dingin terjadi. Peristiwa ini menyebabkan perubahan lingkungan yang penting, yaitu pembaruan dan pertukaran fauna.
"Terlepas dari catatan fosil invertebrata yang sangat melimpah, saat ini hanya sedikit yang diketahui tentang hubungan fauna antara bagian utara dan selatan Pegunungan Pyrenees selama Miosen tengah karena kurangnya sisa-sisa vertebrata kontinental," tulis peneliti.
Penemuan fosil vertebrata darat yang hidup di tepi utara Pyrenees 13 hingga 11 juta tahun yang lalu sangat jarang. Penemuan dan deskripsi rahang bawah bahkan lebih signifikan.
Memang, bagian Barat Daya Prancis dibanjiri oleh laut beberapa kali selama Miosen awal dan tengah. Penemuan ini dinilai telah menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi perkembangan "bear dog" Eropa dengan latar belakang kondisi lingkungan yang diketahui saat ini.
Source | : | PeerJ |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR