Para ilmuwan merekomendasikan agar pohon-pohon itu diganti namanya untuk mencerminkan hal ini. Mereka juga menyarankan bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan memasukkan nama-nama Pribumi ke dalam penelitian taksonomi.
"Meski upaya ilmiah telah lama mendapat manfaat dari pengetahuan Pribumi, biasanya tidak terlibat dengan itu pada pijakan yang sama," tulis para peneliti dalam laporan studi tersebut, seperti dilansir EurekAlert!.
Para peneliti dalam studi tersebut mencakup para ilmuwan Malaysia dan para ahli botani lapangan Iban, yang dipimpin oleh Elliot M. Gardner (@elliotmgardner), seorang ahli botani di Florida International University.
"Waktu sangat penting, karena sama seperti keanekaragaman hayati yang berada di bawah ancaman perubahan iklim, pengetahuan Pribumi —yang dilindungi oleh Pasal 8(j) Konvensi Keanekaragaman Hayati— terancam oleh perubahan masyarakat," kata Gardner dan rekan-rekannya.
Source | : | eurekalert.org,Current Biology |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR