Berdasarkan data ini, mereka memperkirakan ekspansi semak pada tahun 2040, 2070, dan 2100. Studi menyimpulkan bahwa pola penyebaran semak yang diamati tidak akan mengikuti pola pemanasan di masa depan. Model sebelumnya, pada kenyataannya, melebih-lebihkan pertumbuhan semak di masa depan. Perbedaan ini hanya dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti penyebaran benih dan api, kata Liu.
Sangat penting untuk melacak dan memprediksi ekspansi semak Arktika karena pertumbuhannya mengubah energi global dan anggaran karbon. Atau, seberapa banyak energi matahari dan karbon dioksida yang diserap di permukaan bumi, tambahnya. Akan tetapi Liu mengatakan penelitiannya membuka jalan baru untuk mengeksplorasi bagaimana kehidupan tanaman berkembang biak di lokasi lain di seluruh dunia.
"Studi ini adalah langkah pertama untuk melihat ekspansi semak skala besar di wilayah Arktika-Boreal pada resolusi tinggi," kata Liu. "Analisis berbasis data kami menjelaskan apa yang terjadi, tetapi langkah selanjutnya adalah menjelaskan alasannya."
Ke depan, Liu berencana menggunakan model vegetasi dinamis untuk mensimulasikan bagaimana distribusi dan struktur vegetasi akan terlihat di masa depan. Kemudian ia akan menggabungkan pengamatan untuk membuat proyeksi tersebut lebih akurat.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR