Menurut New York Times, "setiap kali dia (anjing itu) melihat seorang anak bermain di tepi sungai, dia segera menjatuhkannya ke air". Anjing itu kemudian akan menyelamatkan anak itu.
Anjing itu tampaknya telah belajar seperti anjing-anjing Pavlov yang belajar mengeluarkan air liur saat mendengar bel. Dengan insting dan pengalamannya, anjing itu tampaknya telah mengasosiasikan anak-anak yang tenggelam dengan hadiah sepotong besar daging sapi terbaik yang enak.
Sikap anjing ini tampaknya mirip dengan aksi oknum aparat yang tega merekayasa kasus-kasus tertentu dan merugikan orang-orang tak bersalah bahkan justru melepaskan orang-orang yang sebenarnya bersalah demi mencapai target penindakan tertentu. Segala hal buruk hasil rekayasa tentu saja sangat memuakkan dan menjijikkan, entah itu dilakukan oleh anjing ataupun manusia.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | New York Times,IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR