Sisa-sisa evolusi ini mendorong seekor kucing "untuk menangkap mangsa bahkan jika ia tidak lapar," kata Cecchetti.
Terlebih lagi, naluri bermain kucing, seperti memukul, menerkam, dan mencakar dengan cakar, berasal dari perilaku berburu. Kucing liar sering bermain dengan mangsanya untuk membuatnya lelah sebelum memakannya, yang mengurangi risiko cedera pada kucing.
Berkat naluri ini, bahkan ras kucing domestik modern dapat bertahan hidup dengan relatif mudah di alam liar. Beberapa populasi Polandia telah begitu sukses, mereka sekarang dianggap sebagai hama invasif.
Studi menunjukkan bahwa kucing domestik yang dibiarkan berkeliaran di luar dapat menyebabkan gangguan lingkungan yang serius. Studi tahun 2013 di jurnal Nature Communications memperkirakan bahwa kucing membunuh lebih dari 1,3 miliar burung dan 6,3 miliar mamalia kecil setiap tahun di Amerika Serikat saja.
Jadi bagaimana orang bisa menghentikan teman berbulu mereka dari menyebabkan begitu banyak kerusakan ekologis? Penelitian Cecchetti menunjukkan bahwa beberapa dorongan kucing peliharaan untuk berburu dapat dihalangi dengan memberi mereka waktu bermain yang cukup di rumah.
Kemudian, memberi mereka makanan berkualitas tinggi, makanan kaya daging yang memberikan keseimbangan mikronutrien yang tepat.
"Kucing domestik adalah karnivora wajib," kata Cecchetti, jadi jika mereka tidak mendapatkan cukup daging di rumah, mereka mungkin mencarinya di tempat lain.
Baca Juga: Dunia Hewan: Menjawab Pertanyaan tentang Evolusi Reproduksi Seksual
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | Live Science,Nature Ecology and Evolution |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR