Baca Juga: Satu Tewas dan Sebelas Lainnya Sakit karena Wabah Penyakit Legiuner
Sampai saat ini para ilmuwan belum mengisolasi dan menganalisis patogen, yang sangat penting jika infeksi misterius ini sepenuhnya dipahami dan dikendalikan. Sampai lebih banyak diketahui, para ilmuwan independen mengatakan bahwa orang harus tetap tenang tetapi senantiasa berhati-hati.
“Tidak jelas apakah wabah ini disebabkan oleh satu virus atau lebih dari satu virus. Oleh karena itu, pengujian laboratorium yang mendesak dan genotipe dari setiap virus yang teridentifikasi diperlukan untuk mengonfirmasi apakah Flu Tomat sebenarnya adalah virus baru,” ucap Ashley Quigley, Senior Research Associate di Global Biosecurity di Kirby Institute di University of New South Wales.
“Mengingat pandemi COVID-19, kewaspadaan yang berlebihan dan peningkatan dalam teknik pengawasan dan pelaporan dapat meningkatkan lebih banyak infeksi,” kata Quigley. “Namun efek jangka panjang dari COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan penyakit pada sistem kekebalan yang sudah melemah sehingga kita perlu berhati-hati sampai lebih banyak tanya diketahui tentang infeksi ini," tambahnya.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR