Nationalgeographic.co.id—Ahli biologi kelautan telah mendeskripsikan spesies baru tiram dari genus Pinctada di Laut Andaman, laut yang terletak di tenggara Teluk Benggala, utara Aceh, Indonesia, barat Myanmar dan barat Thailand. Spesies baru ini dinamakan Pinctada phuketensis, merujuk pada Pulau Phuket tempat tiram laut ini dikumpulkan.
Rincian lengkap deskripsi spesies baru ini telah diterbitkan di jurnal Zootaxa. Makalah tersebut bisa didapatkan secara daring dengan judul "Pinctada phuketensis sp. nov. (Bivalvia, Ostreida, Margaritidae), a new pearl oyster species from Phuket, western coast of Thailand."
Untuk diketahui, pinctada adalah genus tiram air asin dalam keluarga moluska bivalvia Pteriidae. Ada sekitar 20 spesies Pinctada yang diakui secara ilmiah.
Mereka tersebar luas dari perairan dangkal hingga dalam di daerah tropis dan subtropis antara Indo-Pasifik dan Atlantik barat. Mereka tidak terkait erat dengan tiram yang dapat dimakan atau kerang mutiara air tawar.
Beberapa spesies Pinctada menghasilkan mutiara dengan kualitas perhiasan yang tampaknya telah mempertahankan definisi keindahan dan kelangkaan oleh manusia sejak zaman kuno.
"Beberapa spesies Pinctada digunakan secara luas dalam budidaya mutiara dan industri termasuk tiram mutiara Akoya (Pinctada fucata) di Jepang, tiram mutiara bibir hitam (Pinctada margaritifera) di Pasifik Selatan dan Kepulauan Indo-Pasifik dan tiram mutiara berbibir perak (Pinctada maxima) di Australia barat," kata peneliti Kasetsart University, Narongrit Muangmai dan rekan-rekannya.
"Sementara industri budidaya mutiara telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati, evolusi, dan konservasi spesies Pinctada masih terbatas."
Secara tradisional, sistematika dan taksonomi spesies Pinctada terutama berfokus pada parameter morfologi. Identifikasi spesies Pinctada sebagian besar didasarkan pada jaringan lunak dan karakteristik cangkang.
Namun, ciri-ciri morfologi tersebut sangat bervariasi dan kadang-kadang tidak dapat dibedakan antar spesies, terutama jika spesimennya masih muda. Dengan demikian, studi ini relatif rumit dan menantang baik karena diferensiasi non-diskrit atau variasi morfologi tingkat tinggi.
Untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan taksonomi berbasis morfologi, pendekatan molekuler, bersama dengan morfologi komparatif rinci telah semakin diterapkan untuk menjelaskan klasifikasi, pola distribusi dan sejarah evolusi spesies Pinctada.
Dalam studi baru mereka, para ilmuwan memeriksa 15 spesimen tiram mutiara yang dikumpulkan di sekitar Pulau Dok Mai dengan menyelam SCUBA.
Source | : | Zootaxa,Sci-News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR