Nationalgeographic.co.id—Sejak tahun 1638 hingga 1642, Jeremias van Vliet, menjabat sebagai kepala stasiun perdagangan Ayutthaya, ia bertanggung jawab atas perdagangan VOC di Thailand.
Kala itu, sekitar abad ketujuh belas, Ayutthaya yang merupakan ibukota kerajaan terkenal Siam (sekarang Thailand), merupakan salah satu kota pelabuhan terkemuka di Asia Tenggara.
"Pasarnya yang terletak di pusat kota terdiri dari jalan yang panjang, lebar, dan luas dengan di kedua sisinya terdapat deretan kios yang menjual berbagai macam barang," tulis Wil O. Dijk.
Dijk menulis dalam majalah International Institute for Asian Studies (IIAS) berjudul Sex and trade in seventeenth century Siam. Osoet Pegu and her Dutch lovers yang diterbitkan pada tahun 2021.
Raja Siam kala itu, Prasat-Thong memiliki monopoli de facto atas hampir semua perdagangan luar negeri negara itu. Kontak yang baik dengan pengadilan merupakan prasyarat untuk negosiasi.
Saat itu, mucul satu nama yang sohor dalam dunia perniagaan di Siam. Ia adalah Osoet Pegu (Osoet Pegua), seorang pedagang perempuan yang memainkan peran kunci terhadap bisnis di Ayutthaya.
Osoet adalah keturunan non-aristokrat dengan penguasaan bahasa Belanda yang tidak diragukan lagi. Ia juga memiliki keakraban dengan cara-cara Eropa, menjadikannya mediator dan perantara budaya yang sempurna.
Selama bertahun-tahun, Osoet memiliki hubungan intim dengan suksesi orang Belanda. Dari sinilah, Osoet Pegua bertemu dengan Jeremias van Vliet, Belanda yang berusaha membangun jaringan bisnis dengan orang Ayutthaya.
Akibat kedekatannya, Osoet akhirnya menikah dengan Jeremias sekitar tahun 1633. Dari pernikahannya itu, memberi Jeremias van Vliet akses jaringan bisnis VOC di Thailand dan dia berhasil menghasilkan banyak uang.
Sebaliknya juga, Osoet Pegua dengan demikian memperoleh posisi kunci dalam perdagangan perantara dengan VOC. Ia sudah memiliki beberapa koneksi dengan tokoh-tokoh terkemuka di jajaran VOC.
Dari pernikahannya dengan Jeremias, beberapa anak lahir dari rahim Osoet. "Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak perempuan yang sangat mereka cintai," imbuhnya.
Namun, pada kenyataannya, Jeremias bukanlah satu-satunya yang menjadi suami dari Osoet. Sebelumnya, Osoet juga punya hubungan asmara dengan Jan van Meerwijck dan telah dianugerahi seorang anak laki-laki.
Source | : | International Institute for Asian Studies (IIAS) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR