Tanda-tanda Trauma pada Ketiga Mumi Amerika Selatan
Ketiga mumi Amerika Selatan memiliki tanda-tanda trauma, namun para peneliti menyatakan bahwa mereka percaya hanya laki-laki yang dibunuh dengan kejam. Mumi Delémont betina telah mengalami kerusakan pada kerangkanya, tetapi ini diyakini terjadi ketika tubuhnya dikubur.
Para ilmuwan juga percaya bahwa beberapa kerusakan postmortem yang ditemukan pada ketiga mayat itu disebabkan oleh penggalian atau pengangkutan mumi. Nerlich mengucapkan terima kasih atas teknologi yang tidak merusak dan efektif yang sekarang dimiliki tim peneliti saat mempelajari mumi pra-Columbus.
Baca Juga: Sejarah Kelam Mumi Mesir di Eropa: Dibongkar, Dihancurkan dan Dimakan
Baca Juga: Begini Caranya Bangsa Mesir Kuno Membuat Mumi selama 70 Hari
Baca Juga: CT Scan Ungkap Eksekusi Seremonial Firaun Seqenenre sang Pemberani
“Ketersediaan CT scan modern dengan peluang untuk rekonstruksi 3D menawarkan wawasan unik tentang tubuh yang tidak akan terdeteksi. Studi sebelumnya akan menghancurkan mumi, sementara x-ray atau CT scan yang lebih tua tanpa fungsi rekonstruksi tiga dimensi tidak dapat mendeteksi fitur kunci diagnostik yang kami temukan di sini,” kata Nerlich.
Memperoleh Wawasan tentang Masa Lalu yang Penuh Kekerasan
Nerlich juga mencatat bahwa mempelajari sisa-sisa mumi dapat mengungkapkan tingkat trauma yang jauh lebih tinggi, terutama trauma yang disengaja, daripada studi tentang kerangka.
Sementara bukti kematian akibat kekerasan dari kedua pria itu mengganggu, itu tidak mengejutkan. Sebuah studi tahun 2021 tentang tingkat kekerasan dalam populasi hortikultura pra-Columbus di Chili Utara menemukan bukti trauma akibat kekerasan pada 21% dari sisa-sisa manusia milik laki-laki.
Studi-studi ini tidak menghibur atau menyenangkan tetapi belajar tentang jenis kematian dan kekerasan yang bisa memberikan wawasan berguna tentang bagaimana orang hidup dan meninggal pada masa lalu.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR