Baca Juga: Menara Trajan: Sebuah Catatan Perang Menjulang di Tengah Roma
Baca Juga: Inilah Lima Senjata Paling Mematikan yang Tercatat Dalam Sejarah
Untuk melawan gajah di medan perang, prajurit dilatih secara khusus, terutama dalam hal memanah. Ketika gajah terluka di medan perang, semua akan hancur. Pasalnya, gajah yang terluka benar-benar bisa menjadi gila dan menyebabkan kerusakan luar biasa pada kedua pihak. Jika ini terjadi, penunggangnya menggunakan paku logam dan palu untuk menusuk otak gajah dan membunuhnya segera.
Maka ketika musuh memiliki keterampilan, gajah berkurang keefektifannya karena tentara siap untuk menghadapi gajah-gajah itu.
Ratusan gajah dibawa ke medan perang
Karena kekuatannya, para komandan militer berusaha keras untuk melengkapi pasukan dengan gajah. Seleukos I Nikator menukar bagian dari kerajaan timurnya demi mendapatkan 500 gajah dari kaisar India Chandragupta pada 305 Sebelum Masehi.
Tentara Antigonid dan Ptolemies juga menerjunkan gajah Asia, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Pada tahun 270 Sebelum Masehi, misalnya, Ptolemy II melatih gajah Afrika untuk digunakan dalam pasukannya. Ia bahkan menunjuk seorang pejabat tinggi untuk bertanggung jawab atas gajah-gajah Afrika tersebut.
Menurut Plutarch, 475 ekor gajah ikut serta dalam Pertempuran Ipsus pada 301 Sebelum Masehi selama Perang Penerus. Pada 275 Sebelum Masehi, dalam pertempuran yang dikenal sebagai 'Kemenangan Gajah', Antigonus Gonatas, menggunakan 16 gajah. Ini dilakukan untuk menakut-nakuti pasukan Galia agar mundur.
Pyrrhus dari Epirus adalah komandan pertama yang menggunakan gajah di Eropa dalam serangan militer di Italia dan Sisilia dari 280 hingga 275 Sebelum Masehi. Di sana Pyrrhus memperoleh kemenangan penting melawan Romawi dalam pertempuran Heraclea dan Asculum.
Orang Kartago adalah pengguna utama berikutnya. Dapat dengan mudah memperoleh gajah Afrika dari kawasan hutan Atlas, mereka membentuk korps gajah dari tahun 260 Sebelum Masehi. Ini digunakan dalam melawan Romawi. “Gajah bahkan muncul di koin Kartago pada masa itu,” Cartwright juga menambahkan.
Jubah tempur gajah di medan perang
Gajah mengenakan pelindung kepala. Sebuah karung tebal atau penutup kulit juga bisa digantung di punggung gajah untuk melindungi sisi-sisinya. Bilah pedang atau mata besi ditambahkan ke gading dan lonceng yang digantung di badan untuk menimbulkan suara-suara.
Sustainability: Kerap jadi Limbah, Kulit Buah Kakao Ternyata Bisa Hasilkan Antioksidan
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR