Penggunaan kosmetik sangat penting di Mesir kuno dan riasan digunakan oleh pria dan wanita.
Baca Juga: Kala Mesir Dipimpin Ptolemy XIII, Firaun Cilik Berumur 12 Tahun
Baca Juga: Thanaka, Kosmetik Alami Andalan Orang-Orang Myanmar
Baca Juga: Bir Mesir Seperti Bubur Digunakan Untuk Ritual Sejak 5.800 Tahun Lalu
4.000 tahun yang lalu, orang Mesir menggunakan semacam pasta gigi atau pemutih yang terbuat dari batu apung. Pemutih khusus ini ditambahkan ke sabun, scrub, dan resep kosmetik alami lainnya untuk membuat kulit mati terkelupas. Fungsinya sama dengan masker yang digunakan di zaman modern.
Kosmetik adalah suci bagi orang Mesir kuno. “Ini digunakan tidak hanya untuk tujuan estetika tetapi juga untuk tujuan magis dan religius,” tambah Waters.
Penggunaan kosmetik sedikit berbeda antara kelas sosial. Kelas yang lebih tinggi dan individu yang lebih kaya mampu membeli lebih banyak riasan.
Di Mesir Kuno, citra individu sering berperan sebagai pengganti tubuh di akhirat. Oleh karena itu, dalam lukisan permakaman, baik laki-laki maupun perempuan ditampilkan dalam pakaian, wig, dan riasan terbaik mereka.
Orang Mesir kuno sering mencukur rambut mereka karena kutu. Maka penggunaan wig pun lazim ditemukan di masa itu. Wig terbuat dari rambut manusia asli yang dihiasi dengan bunga dan kepang.
Alat rias dan aksesori juga sangat penting. Minyak berharga disimpan dalam toples kosmetik yang terbuat dari kaca, keramik, dan batu. Cermin itu terbuat dari perunggu dan sering diukir dalam bentuk dewi Mesir.
Kosmetik memiliki resonansi religius. Orang Mesir kuno menganggap keindahan sebagai tanda kesucian. Di tempat suci kuil, dewa diurapi dengan riasan dan ritual ini dilakukan setiap hari.
Jadi, jangan heran jika Anda melihat lukisan pria Mesir mengenakan riasan mata. Selain mempercantik diri, merias wajah juga menjadi bentuk penghormatan kepada dewa.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR