Nationalgeographic.co.id - Jika Anda hendak membuka usaha, pastikan bisnisnya selaras dengan ramah lingkungan. Tren usaha berkelanjutan sedang berkembang di Indonesia demi mengurangi emisi karbon dan limbah, demi masa depan yang lebih baik.
Sebagai salah satu contohnya inspirasinya, tengoklah pada transformasi butik berkelanjutan Kiehl's di Central Park Mall, Jakarta. Dalam transformasinya, mereka menggunakan proses konstruksi hingga pengelolaan daur ulang. Konsep ini sebenarnya merupakan ide dari grup bisnis yang menaungi mereka, L’Oréal Grup.
"Selama bertahun-tahun, kami telah melakukan transformasi mendalam untuk lebih berkelanjutan dalam seluruh proses bisnis kami. Salah satunya dalam aspek ritel, kami menggabungkan keunggulan operasional ritel kami dengan tanggung jawab terhadap lingkungan," terang Caroline Foo, General Manager, L’Oréal Luxe Indonesia.
Saat disambangi, hampir semua material di dalam butik mereka menggunakan bahan yang disertifikasi ramah lingkungan, digunakan atau didaur ulang sebagai wujud keberlanjutan. Contohnya, pada bagian dinding bata butik terbuat dari bekas bongkahan bangunan tua, sedangkan lantainya dikonstruksi dari kayu bekas yang diolah kembali dengan lapisan water-based wood coating.
“Sebagai seorang ritel desainer, untuk mewujudkan ritel yang lebih sustainable, kami melakukan penyesuaian material yang digunakan di butik. Prosesnya dimulai dari perancangan dan manajemen proyek untuk memastikan bahwa semua tahap konstruksi sampai tahap operasional di dalam butik dilakukan dengan prinsip-prinsip yang berkelanjutan," ujar Arif Suwita, Head of Retail Design and Visual Merchandising.
"Hal tersebut melibatkan semua pihak, termasuk retailer, desainer, tim Kiehl’s, dan vendor untuk menganalisa praktik kami, untuk bekerja dengan lebih kreatif dan lebih cermat agar lebih berkelanjutan."
Baca Juga: Merusak Lingkungan, Mungkinkah Penambangan Emas Lebih Berkelanjutan?
Baca Juga: Kelestarian Lingkungan Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Baca Juga: Sains Terbaru: Tinjauan Agar Industri Pasokan Pangan Berkelanjutan
Baca Juga: Ilmuwan Mencapai Fusi Nuklir Berkelanjutan, Tapi Tidak Bisa Mengulangi
Selain hanya pada konstruksi, properti di dalam butik turut bagian dalam berkelanjutan. Butik mereka menggunakan lampu LED otomatis dan dilengkapi alat yang mengontrol jumlah energi yang dihasilkan. Cara ini tetap menjaga kualitas dan level pencahayaan di setiap bagian, termasuk temperatur warna cahaya yang bisa disesuaikan mata pelanggan.
Demi mewujudkan bisnis yang berkelanjutan, butik kosmetik ini juga memiliki ruang bagi pelanggannya untuk bisa turut serta. Para pelanggan yang berlangganan, didorong untuk membawa produk kecantikan mereka yang sudah habis atau tidak terpakai kembali ke butik untuk didaur ulang. Dengan mendaur ulang, mereka juga mendapat poin reward.
Namun, ada berapa banyak kemasan yang akan terbuang jika produk kecantikan di dalamnya habis? Lewat butik berkelanjutan ini, mereka juga menyediakan produk isi ulang yang diperkirakan dapat menghemat 80 persen plastik produk sekali pakai. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan pelanggan untuk turut serta dalam menjaga lingkungan.
Kemudian ketika limbah dikumpulkan, baik dari sisa penggunaan pelanggan maupun konstruksi butik, akan dibawa oleh lembaga daur ulang yang bekerja sama. Lembaga daur ulang akan menghasilkan bahan siap guna ulang tergantung kebutuhan tertentu. Dengan demikian, cara ini mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan dalam bisnis.
"Kami memiliki visi untuk memimpin perubahan menuju mindful & sustainable luxury beauty di Indonesia," kata Caroline. "Kami berkomitmen terhadap keragaman dan inklusivitas, di mana kami memastikan pengalaman berbelanja yang mudah diakses oleh seluruh konsumen. Kami harap inisiatif ini dapat menginspirasi pelaku bisnis untuk merancang transformasi ritel menjadi lebih hijau."
Mohamad Fikri dari Corporate Responsibility Director L’Oréal Indonesia menambahkan, "Prinsip ritel berkelanjutan kami bertujuan untuk memberikan pengalaman butik yang peduli akan keamanan, kenyamanan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan."
"Kami memiliki ambisi ke depannya agar 100 persen dari butik kami yang baru maupun yang direnovasi untuk dirancang dan dibangun mengikuti prinsip-prinsip keberlanjutan Grup pada tahun 2025."
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR