Baca Juga: Biaya Jangka Panjang Mobil Listrik Lebih Murah daripada Mobil Bensin
Baca Juga: Laut Bisa Sediakan Bahan Baku Baterai dalam Jumlah Hampir Tak Terbatas
Baca Juga: Konversi Kendaraan Klasik dari Bensin ke Listrik Populer di Australia
Baterai beroperasi paling efisien saat panas, tetapi tidak terlalu panas. Menjaga baterai secara konsisten pada suhu yang tepat telah menjadi tantangan besar bagi teknisi baterai.
Secara historis, mereka mengandalkan sistem pemanas dan pendingin eksternal yang besar untuk mengatur suhu baterai, yang merespons dengan lambat dan membuang banyak energi, kata Wang.
Wang dan timnya memutuskan untuk mengatur suhu dari dalam baterai. Para peneliti mengembangkan struktur baterai baru yang menambahkan foil nikel ultra tipis sebagai komponen keempat selain anoda, elektrolit dan katoda.
Bertindak sebagai stimulus, foil nikel mengatur sendiri suhu dan reaktivitas baterai yang memungkinkan pengisian cepat 10 menit pada hampir semua baterai EV, Wang menjelaskan.
"Baterai pengisian cepat yang sebenarnya akan berdampak langsung," tulis para peneliti.
Para peneliti menjelaskan, karena tidak ada cukup mineral mentah untuk setiap mobil bermesin pembakaran internal untuk digantikan oleh EV yang dilengkapi 150 kWh. Maka pengisian cepat sangat penting bagi EV untuk menjadi arus utama.
"Mitra studi, EC Power, bekerja untuk memproduksi dan mengkomersialkan baterai pengisian cepat untuk masa depan elektrifikasi kendaraan yang terjangkau dan berkelanjutan," kata Wang.
Source | : | Nature,Penn State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR