Nationalgeographic.co.id—Pertanyaan ini mungkin telah membuat banyak orang terjaga di malam hari, mengapa pria mengantuk setelah berhubungan seks? Pada kenyataannya memang banyak pria hampir tidak meluangkan waktu untuk merapikan seprai sebelum tidur.
Tapi, apakah ada alasan ilmiah mengapai hanya satu jenis kelamin yang punya kecenderungan untuk tidur sebentar setelah berhubungan seks? Ternyata inilah yang dikatakan sains.
Terkait fenomena tersebut, jurnalis sains Melinda Wenner Moyer menuliskannya untuk Live Science, ia melihat kemungkinan faktor yang dapat berperan dalam hal tersebut.
Dijelaskan, bagi banyak wanita, korelasi antara seks dan mendengkur adalah salah satu fakta kehidupan yang menjengkelkan. Tidak peduli kapan pertemuan yang penuh gairah terjadi, pria tampaknya selalu tertidur segera setelahnya.
Dave Zinczenko, penulis "Men, Love and Sex: The Complete User Guide For Women," menjelaskan fenomena tersebut seperti ini: "Pria pergi tidur karena wanita tidak berubah menjadi pizza."
Saya ragu saya akan menjadi pizza, dan saya tidak akan pernah memiliki pandangan ke depan untuk memesannya terlebih dahulu. Jadi sebagai pengganti penyembuhan, penjelasan yang lebih baik harus dilakukan.
Meski wanita terkadang merasa mengantuk setelah berhubungan seks, fenomena tersebut memang tampak lebih terasa pada pria. Lalu, apa yang mendorong mereka ke dunia mimpi?
Pertama, alasan yang jelas untuk seks yang mengantuk: tindakan itu sering terjadi di malam hari, di tempat tidur, dan, bagaimanapun, melelahkan secara fisik.
Sering kali seks lebih melelahkan bagi pria daripada wanita, meskipun ini tentu saja bervariasi. Jadi ketika seks selesai, wajar jika seorang pria merasa mengantuk.
Kedua, penelitian menggunakan pemindaian positron emission tomography (PET) telah menunjukkan bahwa agar seseorang mencapai orgasme, persyaratan utama adalah melepaskan "semua ketakutan dan kecemasan." Melakukannya juga cenderung membuat rileks dan mungkin menjelaskan kecenderungan menjadi mengantuk.
Lalu ada biokimia dari orgasme itu sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa selama ejakulasi, pria melepaskan campuran bahan kimia otak, termasuk norepinefrin, serotonin, oksitosin, vasopresin, oksida nitrat dan hormon prolaktin.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR