Baca Juga: Catatan Sejarawan Kuno yang Ungkap Penghinaan Persia Pada Romawi
Baca Juga: Kaisar Romawi Commodus: Penguasa Korup yang Suka Membunuh Orang Cacat
Baca Juga: Era Lima Kaisar Baik: Puncak Kemakmuran dan Kekuasaan Romawi
Setelah Roma dilanda kebakaran besar, Commodus menyatakan dirinya sebagai Romulus baru. Ia secara resmi mendirikan kembali kota tersebut dengan nama baru Colonia Lucia Annia Commodiana.
Namun, penggantian nama kota utama kekaisarannya tidak cukup dan Commodus terpaksa mengganti nama bulan dalam setahun dengan namanya. Menjelang akhir Desember 192, Commodus diracuni oleh selirnya, tetapi ia memuntahkan racun itu. Namun akhirnya sang kaisar yang menganggap dirinya titisan Hercules itu tewas dicekik di bak mandinya.
Valerian (253-259 Masehi)
Jika kematian Joannes dianggap melanggar hak asasi manusia, kisah Kaisar Valerian ini lebih mengenaskan.
Lactantius, seorang penulis Kristen awal, mengeklaim Valerian ditangkap oleh raja Persia Shapur I. Sang kaisar kemudian digunakan sebagai tumpuan kaki untuk membantu penguasa Persia itu menaiki kudanya.
Valerian kemudian menawarkan Shapur sejumlah besar uang sebagai imbalan atas kebebasannya. Ada dua versi tentang apa yang terjadi selanjutnya. Yang pertama, Shapur merasa terhina atas tawaran Valerian yang sangat sedikit. Sebagai balasan, ia menuangkan emas cair ke tenggorokan mantan kaisar itu.
Yang kedua, Shapur yang merasa terhina, menguliti Valerian dan kemudian mengisinya dengan jerami untuk dipajang.
Untungnya, ada catatan sejarah yang bertentangan dengan apa yang dilaporkan oleh Lactantius. Beberapa sejarawan percaya bahwa Valerian tidak digunakan sebagai furnitur atau wadah emas. Ia menjalani kehidupan yang tenang dengan beberapa prajuritnya di kota Persia yang tidak diketahui pasti tepatnya.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR