Ini jauh lebih rendah daripada yang tercatat untuk komunitas manusia purba atau manusia modern, dan lebih mirip dengan ukuran kelompok spesies yang terancam punah di ambang kepunahan.
"Namun, Neanderthal tidak hidup dalam komunitas yang benar-benar terisolasi," kata para penulis.
"Dengan membandingkan keragaman genetik pada kromosom Y, yang diwariskan dari jantan ke anak, dengan keragaman DNA mitokondria, yang diwarisi dari induk, kita dapat menjawab pertanyaan: Apakah jantan atau betina yang berpindah antarkomunitas?"
"Kami menemukan bahwa keragaman genetik mitokondria jauh lebih tinggi daripada keragaman kromosom Y, yang menunjukkan bahwa komunitas Neanderthal ini terutama terkait dengan migrasi betina.”
"Meskipun dekat dengan Gua Denisova, migrasi ini tampaknya tidak melibatkan Denisova, kami tidak menemukan bukti aliran gen Denisova di Chagyrskaya Neanderthal dalam 20.000 tahun terakhir sebelum individu-individu ini hidup."
Temuan itu, menurut Benjamin Peter, penulis senior dari Max Planck Institute untuk Antropologi Evolusi, membuat Neanderthal mirip dengan manusia.
"Studi kami memberikan gambaran konkret tentang seperti apa komunitas Neanderthal," katanya.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Source | : | Nature,Max Planck Institute |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR