Nationalgeographic.co.id—Saat mempelajari kehidupan masa lalu, khususnya Eropa Abad Pertengahan, kita dapat melihat persamaan dan perbedaan di zaman sekarang. Salah satunya adalah sajian makanan. Rupanya kaum bangsawan Eropa Abad Pertengahan mempunyai makanan favorit. Apa saja daftar makanan tersebut?
Minuman Fermentasi
Bangsawan Abad Pertengahan menyukai minuman fermentasi. Ini praktis karena membentuk cara untuk mengawetkan makanan—biji-bijian atau anggur. Minuman kebanyakan terbuat dari tanaman, seperti tembakau, kava hingga ganja semuanya tersedia di Abad Pertengahan.
Roti dan Daging
Roti adalah makanan pokok dan selalu hadir saat makan. Sepotong roti diletakkan di atas meja, dan irisan roti digunakan sebagai piring. Namun orang Eropa makan lebih banyak daging per kapita sepanjang Abad Pertengahan daripada orang lain di dunia.
Para pelayan membawa piring besar berisi daging panggang atau rebus serta ikan, dan orang-orang akan makan dengan pisau dan sendok (tidak menggunakan garpu). Meskipun orang Eropa makan daging paling banyak, mereka lebih pemilih daripada kebanyakan orang lain tentang jenis daging apa yang mereka makan. Secara umum, Kristen Eropa melarang makan karnivora. Ini menghilangkan anjing, serigala, beruang, dan kucing dari makanan mereka. Mereka membuat pengecualian untuk babi karena hewan tersebut adalah omnivora. Sebagian besar orang Yahudi dan Muslim menolak makan babi, jadi orang Kristen ingin memisahkan diri. Mereka juga menolak makan daging kuda karena itu terkait dengan kebiasaan agama pagan Nordik.
Sayuran digunakan sebagai bumbu, seperti bawang, daun bawang, kubis, bawang putih, lobak dan buah-buahan seperti apel, pir, dan beri.
Aturan Makan Bagi Petani
Makanan kaum tani cenderung mengonsumsi biji-bijian yang direbus dalam bubur daripada roti, dan lebih bergantung pada kacang-kacangan serta produk susu sebagai sumber protein. Mereka sangat bergantung pada sayuran untuk mengisi makanan.
Petani tidak makan di meja seperti bangsawan. Mereka duduk di bangku dekat api unggun sambil memegang mangkuk di pangkuan mereka. Para pelayan yang bekerja di aula besar kastil harus menunggu sampai bangsawan menyelesaikan beberapa hidangan mereka sebelum makan.
Minuman Anggur dan Ale
Para bangsawan menyukai anggur, dan mengimpornya dari Prancis, Spanyol, Portugal, dan bahkan sejauh Yunani. Henry II dapat dengan mudah menyajikan anggur secara bebas kepada para tamunya. Kebanyakan anggur paling sering diminum muda karena tidak disimpan sebaik anggur modern.
Baca Juga: Pesta Pernikahan Romawi Kuno, Wajib Kurban Babi Untuk Para Dewa
Baca Juga: Inilah Makanan Favorit Romawi Kuno, Olahan Rahim Babi Hingga Tikus
Baca Juga: Ganja Medis Makin Tidak Jelas, Tidak Ada Pedoman Klinis tentang Dosis
Sementara anggur selalu dihargai, minuman pokoknya adalah ale yaitu, bir yang tidak diolah. Tanpa kualitas pengawet, bir tidak dapat disimpan dengan baik, sehingga wanita harus menyeduh secara teratur. Birnya tidak beralkohol seperti bir modern, dan itu mungkin hal yang baik karena asupan hariannya cukup besar.
Cerita lama bahwa orang-orang kuno minum bir karena airnya buruk, ini adalah mitos. Banyak orang minum air, tetapi yang lain minum bir karena mereka menyukainya.
Catatan rumah bangsawan memungkinkan untuk satu galon per orang, dan rumah tangga petani diperbolehkan untuk dua sampai empat liter sehari. Orang juga membuat sari buah apel yang keras, dan buah perry dari buah pir. Mereka juga memfermentasi sarang lebah menjadi madu yang difermentasi.
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR