Nationalgeographic.co.id – Meskipun banyak peradaban besar dibangun di sekitar sungai, beberapa memilih laut dan mengendalikannya untuk membangunnya. Salah satunya Minoa, peradaban berbasis laut dan merupakan thalassocracy sebuah kerajaan yang didasarkan pada kontrol laut pertama.
Siapa Orang Minoa itu?
Minoa adalah negara berbasis laut dengan Kreta sebagai ibu kotanya. Nama mereka berasal dari raja legendaris Minos dari Kreta. Peradaban berlangsung sekitar 2000 tahun dari sekitar 3000 SM. hingga 1100 SM, tetapi puncaknya adalah paruh pertama milenium kedua SM.
Sejarawan Yunani Thucydides menyebut mereka sebagai thalassocracy pertama, yang berarti mereka menggunakan kapal dengan cara baru untuk menciptakan bentuk pembajakan yang sangat terorganisir. Pada awal 1900-an, arkeolog Inggris Sir Arthur Evans menggali Knossos—istana di pantai utara Kreta.
Bagaimana Orang Minoa Hidup?
Ada sebuah pulau kecil bernama Santorini, di sekelompok pulau yang disebut Cyclades, 60 mil sebelah utara Kreta. Santorini ditempatkan di mana Akrotiri saat ini. Orang Minoa di sini memiliki bangunan setinggi dua sampai empat lantai, dibangun dari batu persegi yang bagus. Pipa tanah liat bundar terhubung ke jalan-jalan, menciptakan sistem pembuangan kotoran. Orang-orang tahu gempa bumi sebagai ancaman umum, jadi dinding diperkuat dengan balok kayu.
Santorini menjadi tuan rumah salah satu populasi Minoa yang paling makmur. Akrotiri memiliki pelabuhan yang terlindungi dengan baik, menjaganya dari pembajakan dan menciptakan kondisi yang sempurna untuk ekspor-impor. Pulau ini juga memiliki banyak lahan yang bisa ditanami, membuat pertanian menjadi umum.
Lukisan dinding di rumah-rumah Minoa menunjukkan kehidupan sehari-hari dan lanskap Santorini 1500 SM: antelop dan anak-anak tinju, nelayan mengangkat tangkapan mereka, akibat pertempuran laut dengan mayat terapung dan penduduk pulau yang menang, dan penggembala menggiring ternak mereka semua digambarkan dalam lukisan dinding. Bagaimana dengan pola pikir?
Pola Pikir Minoa
Kemungkinan besar, orang Minoa mempraktekkan pengorbanan manusia dan bahkan mungkin kanibal. Buktinya, tulang-tulang setidaknya empat anak yang sehat di istana Knossos, disembelih dengan cara yang sama seperti penyembelihan domba dan kambing. Seorang arkeolog Inggris bernama Sandy MacGillivray menemukan ini dan menjelaskan bahwa anak-anak itu mungkin dimakan setelah pengorbanan.
Baca Juga: Akrotiri, Kota Kuno di Santorini yang Bernasib Sama Seperti Pompeii
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR