Baca Juga: Mandi Sebagai Budaya yang Istimewa bagi Masyarakat Romawi Kuno
Nilai ekonomis urine membuat Kaisar Vespasianus pun menarik pajak urine. “Pajak urine diperkenalkan oleh Kaisar Nero tetapi sempat dihentikan pelaksanaannya,” tambah Meddings. Baru pada masa Kaisar Vespasianus, pajak urine digalakkan kembali. Sang kaisar ingin mengisi pundi-pundi kekaisaran yang kosong akibat ulah Nero.
Pendayung
Di zaman Romawi, kapal-kapal perang didayung oleh ratusan pendayung. Pekerjaan ini sangat menguras tenaga. Selain jatah makanan sehari-hari yang sangat sedikit, tidak ada konsep "hari libur" bagi para pendayung Romawi.
Pendayung yang dianggap malas akan dicambuk oleh penjaga yang berdiri di belakang mereka dan mengawasi setiap saat.
Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa semua pendayung adalah budak. Anggapan ini disebarkan oleh film-film seperti "Ben Hur".
Akan tetapi pada kenyataannya, tidak masuk akal untuk memiliki orang yang kurang terlatih untuk mendayung kapal perang. Selain itu, loyalitas budak pun diragukan jika musuh menyerang kapal. Bisa saja mereka langsung berpihak pada musuh.
Sebaliknya, mendayung dianggap sebagai pekerjaan (meskipun buruk) yang membutuhkan pelatihan intensif. Selama periode Yunani kuno, pendayung adalah pekerjaan vital. Tidak seperti orang Romawi, orang Yunani bukanlah pembangun jalan yang hebat. Dengan akses ke pantai, orang Yunani harus mempertahankan perairannya dari bajak laut.
Penambang kekaisaran
Penambang kekaisaran merupakan salah satu pekerjaan terburuk. Pekerjanya terdiri dari budak, orang bebas, dan kriminal. “Bahkan bagi orang Romawi, hukuman ini merupakan hukuman yang lebih buruk dari kematian,” Meddings menambahkan.
Kondisi kerja para penambang itu berbahaya dan tidak manusiawi, sehingga sering terjadi kecelakaan. Konon, tidak sedikit yang memutuskan untuk bunuh diri agar terlepas dari pekerjaan yang menyiksa.
Petinju
Source | : | History Collection,World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR